spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Waspada Banjir Rob Akibat Supermoon di Akhir Maret

TARAKAN – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir rob yang dapat terjadi pada 29 Maret 2025. Fenomena ini berkaitan dengan peristiwa supermoon, di mana Bulan berada di titik terdekatnya (perigee) dengan Bumi, menyebabkan tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya.

Kepala BMKG Tarakan, M. Sulam Khilmi, menjelaskan bahwa, fenomena ini akan memengaruhi pasang surut air laut. Kedekatan bulan dengan bumi meningkatkan tarikan gravitasi, yang berpotensi menyebabkan kenaikan muka air laut hingga lebih dari 5 meter, berdasarkan pengukuran Marine Automatic Weather Station.

“Ini yang harus diantisipasi di tanggal 29 ini. Kalau catatan kami, ketinggian air di atas 5 meter dari kondisi air laut,” ujarnya di Tarakan baru-baru ini.

Banjir rob diperkirakan akan terjadi dua kali dalam sehari, yakni pada dini hari serta antara waktu Magrib dan Isya. Bahkan tanpa hujan, banjir rob tetap akan muncul. Namun, jika hujan turun dalam durasi panjang, dampaknya bisa lebih parah karena air hujan yang tidak bisa mengalir dengan baik.

“Walaupun nggak hujan tetap ada namanya fenomena banjir rob. Kalau ditambah hujan lagi, otomatis akan lebih tinggi lagi karena air hujan nggak bisa mengalir,” ungkap Khilmi.

Masyarakat diimbau untuk lebih waspada, terutama jika terjadi hujan dalam waktu lama. Daerah rawan bencana seperti wilayah pesisir dan dataran rendah perlu dihindari, untuk mengurangi risiko banjir dan longsor.

“Imbauan kepada masyarakat jika terjadi hujan dalam periode yang lama, mohon berhati-hati lebih waspada untuk menjauhi daerah yang rawan bencana,” pungkasnya.

Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam

BERITA POPULER