spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tingkatkan Kompetensi PMI, DPD RI Dorong Pendirian BLK di Kaltara

TANJUNG SELOR – Mayoritas Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang melintasi Kaltara menuju ke Negara tetangga Malaysia, berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Bahkan, dulunya data tersebut menduduki angka teratas.

Akan tetapi saat ini, mayoritas PMI dengan tujuan Malaysia didapatkan data dari Sulawesi. Kondisi ini kian memperihatinkan lantaran kepergian mereka bisa dibilang hanya modal nekat tanpa dibekali kemampuan, kapasitas diri yang memadai.

Selain itu pula, sebagian besar cendrung melanggar aturan dengan tidak menertibkan soal administrasi, seperti paspor serta dokumen penting lainnya.

Pengiriman PMI non prosedural ini, acapkali mengunakan jalur tikus melewati Kabupaten Nunukan sebelum menyebrang ke Sabah, Malaysia.

Anggota DPD RI perwakilan Kaltara, Herman menyatakan, mayoritas PMI tersebut dulunya berasal dari Provinsi NTT dan sekarang katanya urutan pertama dari Sulawesi.

Mirisnya kapasitas dan kompetensi diri dari PMI ini diharapkan pemerintah melalui kementerian supaya dapat mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK) di Kaltara.

“Sehingga mereka dapat memiliki sertifikasi khusus sebelum diberangkatkan kerja. Hal ini terus dan akan kita dorong termasuk lewat Kementerian untuk mendirikan BLK di Kaltara. Saya pikir itu paling penting,” tuturnya.

Dirinya optimis akan mendorong Kementerian Tenaga Kerja, guna mengusulkan adanya BLK di Kaltara. “Bisa kita bisa mendorong itu, karena komite kita mitranya ke situ,” pungkasnya.(*)

Penulis: Martinus
Editor: Yusva Alam

BERITA POPULER