TANJUNG REDEB – Untuk mengurangi angka pengangguran di Bumi Batiwakkal, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Berau fokus pada pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja lokal.
Menurut Kepala Disnakertrans Berau, Masrani, upaya yang dilakukan pihaknya dilakukan berdasarkan Perda Berau nomor 8 tahun 2018 tentang perlindungan tenaga kerja lokal. Maka dari itu, pihaknya wajib menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi terhadap angkatan kerja di Berau.
“Tenaga kerja yang tidak menempuh jalur pendidikan formal juga dibutuhkan. Jadi kita siapkan sertifikat keahlian mulai dari pekerja konstruksi di lapangan hingga keatas, kita akan bantu para tenaga kerja lokal ini,” terangnya, Rabu (23/11/2022).
Agar angka pengangguran dapat ditekan, lanjut Masrani, Disnakertrans memiliki banyak program pelatihan. Hal itu, kata dia, didukung dengan 18 program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Berau. Seperti gratis fasilitas, Balai Latihan Kerja (BLK) dan perlindungan tenaga kerja lokal, serta membuat upaya pengurangan pengangguran dapat terus berjalan.
“Kita lakukan secara bertahap, belum memiliki BLK belum tentu tidak ada kegiatan. Kita bisa menjalin kerja sama, yang penting ada pelatihan dengan menggandeng seluruh pihak baik swasta maupun BUMN,” tuturnya.
Disebutkannya, Disnakertrans mendidik tenaga kerja lokal yang dibutuhkan. Sehingga hal itu mengantisipasi para peserta yang mengikuti latihan tidak mendapat pekerjaan.
“Jangan sampai kita menggelar pelatihan, selesai dari situ ternyata tidak bisa dipergunakan karena tidak dibutukan. Untuk sekarang di Berau yang paling berpeluang adalah operator alat berat dan mekanik serta tenaga di sektor perkebunan sawit,” ucapnya.
Kendati demikian, Masrani mengimbau perusahaan yang beroperasi di Bumi Batiwakkal untuk mengutamakan tenaga kerja lokal. Ditegaskannya, jangan sampai kesempatan pekerjaan untuk tenaga kerja lokal dialihkan kepada pekerja dari luar Berau.
“Itu kan ironis, saat perekonomian kita meningkat tapi angka pengangguran kita juga meningkat,” pungkasnya. (Dez)