TANJUNG REDEB – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Berau, Sujarwo Arif Widodo menilai jika saat ini program pemerintah di sektor pertanian masih monoton.
Dirinya melihat, hingga kini sektor tersebut belum menunjukkan peningkatan signifikan. Faktornya, kurangnya program yang mampu membuat para petani mandiri.
“Banyak sebenarnya bantuan yang diberikan (Pemkab Berau) untuk para petani, seperti alsintan, pemberian bibit cabe, jagung dan lainnya. Tapi, semua itu belum bisa membuat petani kita mandiri,” ucapnya.
“Karena untuk pupuk saja harganya masih tinggi, sehingga harga jual hasil jualnya tentu tinggi,” sambungnya.
Sebenarnya, kata dia, Pemkab Berau bisa melakukan program kemandirian para petani, misalnya dengan mendatangkan tenaga ahli dari luar Berau, yang bisa melatih para petani untuk membuat pupuk sendiri. Hal ini akan membuat petani mandiri kedepannya.
Pun dengan sektor perikanan. Dikatakan Sujarwo, Berau masih kalah jauh dengan daerah lain karena harga jual ikannya yang mahal. Ini tentu saja karena harga pangan ikan yang harus dibeli juga mahal.
“Sama seperti petani tadi, tentunya bisa juga pembubidaya ikan ini diberikan bekal keterampilan membuat pakan ikan sendiri. Sehingga nanti tidak perlu lagi membeli pakan dari luar. Dan harga jual ikan baik di dalam Berau juga akan ikut menurun,” ucapnya.
Dirinya berharap, Pemkab Berau yang notabenenya sudah memiliki visi misi Bupati Wabup membuat masyarakat maju dan sejahtera, bisa mengusahakan program kemandirian yang dimaksud, apalagi kepala daerah juga sudah dibekali kewenangan untuk mengambil kebijakan.
“Sehingga, diharapkan untuk OPD terkait dengan pertanian, perkebunan, perikanan dan UMKM, bisa berperan besar dalam hal ini. Bangun sebuah program yang di dalamnya akan memberikan skill bagi masyarakat, agar mereka bisa mandiri,” tutupnya. (adv/set)