TANJUNG REDEB – APBD Berau pada tahun 2024 mendatang menyentuh Rp 4,7 triliun. Maka dari itu, peningkatan sektor pendidikan diharapkan Anggota Komisi I DPRD Berau, Falentinus Keo Meo.
Dijelaskan Falentinus, anggaran 20 persen sudah terbagi dan Dinas Pendidikan hanya menerima 13 persen. Sedangkan untuk pembangunan hanya dianggarkan 0,8 persen. Jumlah ini membuat beberapa sekolah harus gigit jari, karena usulan mereka untuk menambah ruang kelas jadi terhambat.
“Saya rasa 30 persen atau 40 persen tidak masalah,” imbuhnya.
Politikus Demokrat ini menambahkan, ada tiga masalah terbesar yang saat ini dihadapi dunia pendidikan Indonesia. “Yakni operasional sekolah, keterbatasan guru, dan kesejahteraan guru. Padahal semua itu saling keterkaitan,” katanya.
Menurutnya, permasalahan di sektor pendidikan hampir ada di seluruh daerah. Sebab, sektor ini sangat kompleks dan komprehensif.
“Mulai dari anggaran pendidikan, ketersediaan tenaga pendidik, peningkatan kualitas sumber daya pendidik, sarana prasarana, hingga infrastruktur pendidikan,” paparnya.
Falentinus berharap pemerintah bisa mengatasi persoalan yang terjadi di dunia pendidikan tersebut.
“Dengan keterbatasan dari pemerintah, untuk memenuhi itu semua diperlukan koordinasi baik, dengan penyelenggara pendidikan itu sendiri,” pungkasnya. (adv/set)