TARAKAN – Beberapa cabang olahraga (cabor) tidak akan dipertandingkan dalam pelaksanaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tahun 2025. Hal ini disebabkan oleh kebijakan dari pemerintah pusat.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Utara Wilayah Tarakan, Mustari, menyampaikan hal tersebut beberapa waktu lalu. Dia mengatakan bahwa dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah cabor yang dipertandingkan kini berkurang.
“Sebelumnya ada lima cabor yang diperlombakan, di antaranya renang, bulu tangkis, atletik, pencak silat, dan karate. Tahun ini sesuai dengan surat dari pedoman dari Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), itu hanya dua yaitu karate dan pencak silat,” ujarnya.
Dia menduga pengurangan ini dilakukan karena alasan efisiensi. “Itu kebijakan dari Jakarta ya. Jadi mungkin bisa dikaitkan dengan efisiensi, tapi saya juga nggak paham,” jelasnya.
Pelaksanaan O2SN direncanakan berlangsung pada Mei atau Juni 2025. Saat ini, panitia untuk masing-masing bidang lomba telah dibentuk.
“O2SN itu dimulai dari tingkat kabupaten dan kota, baru ke Kaltara. Nanti juaranya dikirim di tingkat provinsi,” katanya.
Untuk venue pencak silat, direncanakan bekerja sama dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dan akan digelar di depan Stadion Satu Adil.
“Kemudian kalau karate, kita biasanya di sekolah aja, ada fasilitasnya,” sambungnya.
Adapun peserta O2SN berasal dari siswa SMA, SMK, atau sederajat. “Pokoknya dia direntang usia 15–18 tahun, paling tua 19 tahun,” tutupnya.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam
