TARAKAN – Gelaran Road to Kalimantan Utara (Kaltara) Sharia Festival 2025 berlangsung meriah selama empat hari, dari 20 hingga 23 Maret 2025, di Halaman Masjid Al Ma’arif. Acara ini menarik ribuan pengunjung dan ditutup dengan penuh semangat serta keberkahan.
Menurut Kepala Bank Indonesia (BI) Kaltara, Hasiando, Road to Kashafa 2025 menjadi bagian dari upaya BI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di Kaltara.
Selama pelaksanaan bazar UMKM dan pasar murah, tercatat transaksi mencapai Rp 250 juta—naik 29,17 persen dibanding tahun sebelumnya. Menariknya, lebih dari 60 persem transaksi tersebut menggunakan pembayaran digital berbasis QRIS, angka yang diperkirakan masih akan meningkat menjelang acara puncak Kashafa pada Juni 2025.
Selain mencatat kenaikan omzet, jumlah pengunjung festival ini juga meningkat drastis, mencapai lebih dari 6.000 orang atau hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. “Antusiasme masyarakat terhadap ekonomi syariah terlihat begitu tinggi, mencerminkan tren positif dalam perkembangan sektor ini di Kaltara,” kata dia, Minggu (23/3/2025).
Berbagai kegiatan turut mewarnai festival, termasuk kampanye sertifikasi halal, pelatihan bagi UMKM terkait jaminan halal, serta bimbingan teknis dari LPPOM MUI dan BPJPH, untuk membantu pelaku usaha dalam proses sertifikasi produk.
Di sisi lain, Festival Literasi Ekonomi dan Keuangan Syariah yang diikuti lebih dari 250 peserta juga sukses digelar. Hasilnya, indeks literasi ekonomi syariah masyarakat Kaltara tercatat di atas 70 persen, jauh melampaui angka nasional yang hanya 42,84 persen.
Mewakili Pemerintah Provinsi, Bustan menyampaikan dukungan penuh terhadap pengembangan ekonomi syariah di Kaltara. Ia menegaskan bahwa, pemerintah berkomitmen mempercepat sertifikasi halal bagi UMKM guna mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis syariah, sebagai sumber pertumbuhan baru.
“Kami mengapresiasi kerja sama Bank Indonesia dalam mendorong ekonomi syariah di Kaltara melalui festival ini. Harapannya, perkembangan ekonomi syariah dapat berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat Kaltara di masa depan,” ujar Bustan.
Selain festival ini, Bank Indonesia Kaltara juga menggelar program Serambi (Semarak Rupiah Ramadhan dan Idul Fitri) untuk memastikan ketersediaan uang layak edar menjelang lebaran. BI telah menyiapkan Rp804 miliar untuk wilayah Kaltara.
Tak hanya itu, dalam upaya menjaga stabilitas harga selama bulan puasa dan Idulfitri, BI bekerja sama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mengadakan pasar murah, memastikan pasokan bahan pokok tetap terjangkau. Booth pasar murah sendiri menjadi salah satu yang paling ramai dikunjungi selama festival berlangsung.
Dengan berakhirnya Road to Kashafa 2025, geliat ekonomi syariah di Kaltara semakin terlihat, memberikan harapan besar bagi pertumbuhan sektor ini di tahun-tahun mendatang.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam