spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Program Swalayan PNF Mantap, Solusi Anak Putus Sekolah

TARAKAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan menyiapkan Program Swalayan PNF Mantap, untuk mengatasi anak putus sekolah. Program Swalayan PNF Mantap adalah inovasi baru dari Kepala Dinas Pendidikan yang mempermudah pendataan dan pemetaan anak putus sekolah, melalui digitalisasi dalam bentuk aplikasi Siaplah.

Pj. Wali Kota Tarakan, Bustan menekankan pentingnya pemetaan yang akurat, sebagai dasar untuk merumuskan kebijakan yang tepat dan efektif dalam menangani masalah anak putus sekolah.

“Melalui FGD ini, kita bisa bersama-sama menghasilkan solusi terbaik. Saya mengajak semua pihak yang hadir, untuk memberikan masukan yang membangun demi tercapainya tujuan agar tidak ada lagi anak yang putus sekolah,” ujar Bustan, saat membuka Focus Group Discussion (FGD) mengenai perencanaan penanganan anak putus sekolah di Gedung Serbaguna Tarakan, Selasa (2/7/2024).

Bustan berharap program ini dapat dimaksimalkan penerapannya, sehingga seluruh anak di Tarakan dapat memperoleh Pendidikan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Tarakan, Tamrin Toha mengungkap, berdasarkan data Kemendikbudristek, sebanyak 4000 anak di Tarakan putus sekolah. Menyikapi hal itu, Disdik telah mengeluarkan kebijakan untuk mendata anak putus sekolah. Tidak hanya itu, nantinya disdik akan mengakomodir anak-anak tersebut sehingga bisa lanjut bersekolah.

Kebijakan ini dilaksanakan melalui aplikasi Siaplah, yang akan mengupdate anak putus sekolah di Tarakan, Kalimantan Utara yang berusia dari 7 tahun sampai 18 tahun. Siaplah merupakan aplikasi yang nantinya akan mendata anak putus sekolah.

Kebijakan Disdik Tarakan ini dalam rangka peningkatan layanan aksesbilitas pendidikan non formal yang maju, transparan, akuntabel serta partisipatif. Diharapkan dengan aplikasi ini tidak ada lagi ditemukan anak putus sekolah di Tarakan.

Aplikasi Siaplah akan disebar ke masyarakat melalui tingkat kecamatan, kelurahan, dan RT. Nantinya mereka akan bertugas menyampaikan kepada orang tua yang memiliki anak putus sekolah, untuk mengisi kuisioner yang ada dalam sistem aplikasi. Secara teknis, untuk sosialisasi sudah dilakukan pihaknya melalui group WA. Selanjutnya akan dilakukan monitoring untuk melihat sejauh mana pendataan ini diupdate.

“Kami berharap dari kelurahan minta bantuan ke RT, bisa sebarkan ke warganya tentu kan ada group WA, masyarakat bisa mengakses itu, bisa melihat anak yang putus sekolah apakah ada namanya di situ, lalu dia isi kuisioner,” jelasnya.

Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam

BERITA POPULER