spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pergantian Kapolresta Bulungan, AKBP Rofikoh Yunianto Gantikan Kombes Pol Agus Nugara

TANJUNG SELOR – Kepemimpinan Polresta Bulungan resmi berganti. Pergantian itu melalui upacara serah terima jabatan (sertijab) di Halaman Mapolresta Bulungan, dipimpin langsung oleh Kapolda Kaltara, Irjen Pol Hary Sudwijanto, Kamis (26/9/2024).

Polresta Bulungan sebelumnya dipimpin oleh Kombes Pol Agus Nugara, secara resmi digantikan oleh AKBP Rofikoh Yunianto.

Kombes Pol Agus Nugara, dimutasi dan menjabat sebagai Dirkrimum Polda Sulbar. Sedangkan, AKBP Rofikoh Yunianto sebelumnya menjabat sebagai Irbid Itwasda Polda Kalsel.

Kapolda Kaltara, Irjen Pol Hary Sudwijanto saat dikonfirmasi menyampaikan terhadap Kapolresta yang baru, untuk sekiranya secepatnya beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

“Saya meminta untuk tidak lagi perlu waktu lama untuk segera menyesuaikan diri, termasuk pada tahapan inti pelaksanaan pilkada tahun 2024,” ucap Kapolda Kaltara, Irjen Pol Hary Sudwijanto saat diwawancarai sejumlah wartawan.

Polresta Bulungan, sambung Kapolda tidak hanya berfokus pada pengamanan pada tahapan pilkada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara, akan tetapi juga pada pelaksanaan pilkada pemilihan bupati dan wakil bupati.

“Jadi ada dua kegiatan yang akan dilakukan pengamanan secara bersamaan. Sehingga terhadap Kapolresta Bulungan yang baru untuk segera menyesuaikan diri dengan stakeholder terkait,” tegasnya.

Kerjasama dilakukan dengan pemerintahan yang ada, senior, junior dengan mesra, kiri dan kanan, depan, belakang termasuk dengan rekan media.

“Karena saya menganggap media adalah unsur pokok kita dalam mendukung pengamanan pelaksanaan pilkada di Kaltara,” tukasnya.

Kapolda Kaltara mengimbau kepada seluruh warga Kaltara, untuk mendukung pelaksanaan pilkada 2024 dengan mengingatkan kepada seluruh keluarga yang sudah memilih, untuk datang ke TPS.

“Mari bersama-sama mendukung terciptanya situasi aman. Berbeda pilihan itu wajar dan jangan sampai itu akan menimbulkan perpecahan. Karena, jika itu terjadi akan menimbulkan kerukunan antar warga Kaltara menjadi dinilai tidak baik,” tandasnya.(*)

Penulis: Martinus
Editor: Yusva Alam

BERITA POPULER