TANJUNG REDEB – Jembatan Sambaliung hingga kini belum ada tanda-tanda akan dilakukan perbaikan. Seharusnya, tahap pengupasan aspal sudah dimulai pada akhir Maret ini.
Wakil Bupati Berau, Gamalis mengaku belum mendapatkan informasi perbaikan dari pihak pelaksana. “Seharusnya sudah pengupasan jalan, tapi kontraktor belum ada kontak saya,” ungkapnya, Selasa (28/3/2023).
Dia menuturkan, sesuai rencana yang dibeberkan pihak provinsi pada awal tahun 2023 ini, seharusnya proses tender sudah selesai dan pengerjaan fisik bisa segera dilaksanakan.
“Kalau kita melihat janji mereka, proses tender sudah selesai pada bulan ini,” katanya.
Gamalis membeberkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau sudah melakukan persiapan sejak akhir 2022 lalu. Seperti moda transportasi penyeberangan untuk roda dua maupun roda empat.
Akan tetapi, terkait ketersediaan kapal Landing Craft Tank (LCT), Gamalis belum bisa membeberkan. Pasalnya, LCT tersebut disiapkan oleh pihak provinsi dan Pemkab Berau menyiapkan dermaga tambat untuk penyeberangannya.
“Kalau transportasi alternatif tidak ada, masyarakat yang ada di 5 kecamatan tidak memiliki akses ke perkotaan,” terangnya.
Sembari menunggu perbaikan Jembatan Sambaliung, preservasi jalan juga terus dilakukan agar tidak membahayakan pengendara yang melintas. Apalagi aspal yang ada semakin terkikis dan menimbulkan lubang cukup dalam.
“Jembatan Sambaliung itu sudah berumur, di ujung ada lubang besar, jika tidak dilakukan penambalan akan membahayakan pengendara,” ujarnya.
Kendati demikian, dirinya berharap pihak provinsi segera melakukan tindakan agar proses perbaikan segera terlaksana. Gamalis pun menyebut pihaknya sangat siap berkolaborasi mengatasi kondisi jembatan yang mengkhawatirkan tersebut. “Mudah-mudahan bulan ini bisa segera dimulai,” tandasnya. (dez)
