spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Penjelasan BMKG Soal Penyebab Cuaca Panas di Tarakan

TARAKAN – Cuaca wilayah Kota Tarakan, Kalimantan Utara belakangan ini, sangat terik. Suhu udara pun terasa cukup panas dengan angin bertiup cukup kencang. Fenomena ini diketahui sudah terjadi selama Seminggu belakangan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun memberi penjelasan terkait penyebab fenomena tersebut.

Kepala BMKG Tarakan, M. Sulam Khilmi menjelaskan, salah satu penyebab cuaca panas itu lantaran letak Kota Tarakan yang memang dikelilingi oleh laut. Alhasil, saat tidak ada awan maka cuaca akan terasa lebih panas.

“Kita pulau kecil dan dikelilingi laut. Laut ini kan mudah panas jadi terasa panasnya. Mungkin yang membuat terasa lebih panas itu kelembabannya rendah jadi gerah rasanya,” ujarnya, Jumat (6/9/2024).

Penyebab lainnya, kata Khilmi, kandungan air di udara yang berkurang sehingga cuasa terasa panas. Kendati demikian, berdasarkan pantauan curah hujan Kota Tarakan masih dalam batas wajar dan normal seperti biasanya.

Khilmi menjelaskan, kelembaban udara juga berkurang disebabkan oleh kurangnya masa uap air. Pasokan uap air datang dari dua tempat yaitu Asia dan Timur. Jika pasokan uap dari Asia akan cendrung lebih basah namun, ketika berasal dari Timur maka pasokan uap cendrung lebih kering.

Menurutnya, pada bulan September 2024, curah hujan di perkirakan masih tinggi. Sementara untuk Oktober dan November masuk kategori menengah sampai tinggi. Sedangkan di bulan desember mulai menurun namun masih masuk kategoringnya menengah.

“Kita jarang di Kaltara ini hujannya kategori rendah tetapi menengah tinggi. Ini masih normal karena saya cek (suhu) masih 31 higga 32 derajat. Paling tinggi maksimalnya pernah 34, kalau dua hari belakangan yang 31 sampai 32 derajat,” ungkapnya.

Kendati demikian, dia menegaskan Tarakan tidak mengenal musim kemarau dan masuk ke dalam wilayah hujan sepanjang tahun. (apc/and)

Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika

BERITA POPULER