spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemulihan Pulau Kakaban, Disbudpar Berau Terbitkan SE Perketat Penjagaan

TANJUNG REDEB – Dinas Kebudayaan dan Pariwisat (Disbudpar) Berau akan menerbitkan Surat Edaran (SE) terkait memperketat penjagaan Pulau Kakaban, Kecamatan Maratua.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir. Menurutnya, hal ini dilakukan untuk mencegah agen travel nakal yang menawarkan trip keliling pulau, termasuk ke Pulau Kakaban.

Pasalnya, Pulau Kakaban masih ditutup oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau dan tidak bisa dikunjungi oleh wisatawan dikarenakan masih dalam pemulihan ubur-ubur yang ada di Pulau Kakaban.

“Untuk mengatasi hal tersebut, kami akan menerbitkan Surat Edaran dengan alasan pemulihan tempat wisata,” ungkapnya.

Jika tidak ada tindakan yang dilakukan, tentu akan mengancam keberadaan ubur-ubur tanpa sengat yang ada di dalam danau Pulau Kakaban yang saat ini kondisinya cukup memprihatinkan.

“Kami akan meningkatkan pemantauan di Pulau tersebut. Walaupun di pintu masuk yang baru sudah ada penjagaannya,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Kampung Payung-Payung, Maratua, Riko, mengakui memang masih didapati pelaku agen travel yang sebagian besar berasal dari luar Berau, bertindak melanggar pembatasan yang dilakukan di Pulau Kakaban.

“Sering melanggar adalah agen travel dari luar Berau dan itu sangat mengganggu pemulihan dari Pulau Kakaban ini,” ucapnya.

Sejauh ini, pihaknya telah menugaskan petugas keamanan dari masyarakat kampung untuk menjaga destinasi tersebut di pintu sebelah selatan atau yang baru-baru ini diresmikan.

“Kami sudah ada dua orang kampung yang menjaga, agar tidak ada wisatawan yang sembarangan masuk,” jelasnya.

Sayangnya hal itu menjadi tidak maksimal. Sebab, pada akhir pekan tidak dilakukan penjagaan, karena keterbatasan anggaran untuk membayar tenaga kerja.

“Namun, ini jadi perhatian, kami dalam waktu dekat akan memasang penjagaan setiap hari, dan melakukan pemalangan pintu masuk,” ujarnya.

Bahkan, dirinya mengakui beberapa waktu lalu, terdapat sebuah asosiasi menyurati dirinya. Surat tersebut dimaksudkan agar Pemerintah Kampung Payung-Payung membuka akses wisata bagi wisatawan. Namun, dikarenakan masa pemulihan belum usai, permintaan itu belum bisa dilakukan.

“Sebab asosiasi meminta kami, namun ini masih pemulihan, kami tidak ingin kerusakan bertambah sampai ada kejelasan dari penelitian yang sudah dilakukan,” paparnya.

Riko berharap, wisatawan bisa memahami maksud dan tujuan dari penutupan tersebut. Sehingga, wisatawan juga diajak untuk menikmati wisata lain selain mengunjungi Pulau Kakaban.

“Pulau Maratua memiliki banyak destinasi wisata tidak hanya Pulau Kakaban saja. Hal ini kita upayakan agar keindahan alam dari Pulau Kakaban dapat kita nikmati lebih lama,” tandasnya.

Pewarta : Muhammad Aril
Editor : Nicha R

BERITA POPULER