TANJUNG REDEB – Anggota DPRD Berau, Saga menyoroti pentingnya sosialisasi yang lebih maksimal dari pemerintah pusat terkait penetapan zona konservasi atau kawasan terbatas lainnya di wilayah pesisir Berau.
Menurutnya, banyak masyarakat pesisir yang bergantung pada hasil laut sebagai sumber utama penghidupan belum memahami betul mengenai aturan dan batasan yang diterapkan pada kawasan tersebut.
Hal ini memicu gejolak dan ketidakpuasan di kalangan nelayan lokal yang merasa terbatas dalam mencari nafkah.
“Masyarakat perlu dilibatkan dalam sosialisasi dan diskusi mengenai kawasan konservasi ini, agar mereka paham dan merasa menjadi bagian dari proses ini. Jangan sampai mereka merasa tersingkirkan dan terhalang mencari penghasilan di laut yang selama ini menjadi sumber utama kehidupan mereka,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah perlu memperhatikan secara serius dampak dari penetapan zona terbatas yang tanpa disertai pemahaman masyarakat. Beberapa nelayan telah menyampaikan keberatan atas kebijakan ini.
Karena banyak warga tidak mengetahui secara pasti aturan yang berlaku, sementara area yang boleh diakses untuk menangkap ikan semakin terbatas. Hal ini, ujarnya, menciptakan riak-riak ketidakpuasan yang seharusnya bisa dihindari jika ada komunikasi yang lebih intensif dari awal.
“Masyarakat yang tahu betul kawasan mana yang selama ini menjadi sumber penghidupan mereka harus diikutsertakan. Mereka adalah pihak yang paling paham mengenai wilayah-wilayah tersebut dan memiliki hak untuk mendapatkan informasi yang jelas,” sebutnya.
Pemerintah pusat seharusnya tidak hanya menetapkan aturan, tetapi juga mengajak masyarakat dalam dialog terbuka untuk memahami serta mencari solusi yang baik bagi semua pihak,” tegasnya.
Selain masyarakat, Saga juga menekankan pentingnya melibatkan DPRD dalam pembahasan dan sosialisasi kebijakan ini. Menurutnya, DPRD adalah perwakilan rakyat yang bisa memberikan masukan mengenai kondisi lapangan dan dampak langsung terhadap masyarakat Berau.
“Kami di DPRD bisa menjadi penghubung antara masyarakat dan pemerintah, terutama dalam hal mengkomunikasikan aspirasi masyarakat dan menyampaikan dampak nyata kebijakan ini di lapangan,” ujarnya lagi.
Dengan adanya sosialisasi yang intensif dan keterlibatan seluruh pihak terkait, ia berharap kebijakan zona konservasi di Berau dapat berjalan lancar tanpa menimbulkan keresahan masyarakat.
“Keseimbangan antara pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat adalah kunci. Konservasi memang penting, tetapi nasib masyarakat pesisir yang selama ini bergantung pada laut juga harus diperhatikan,” tutupnya. (adv/set)