spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Nelayan Demo, Mengeluh Aktivitas Terganggu karena Kapal Tongkang Batu Bara

TARAKAN – Puluhan orang yang tergabung dalam Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kaltara menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Tarakan, Kamis, (6/2/2025).

Mereka mengeluhkan adanya aktivitas kapal tongkang batu bara, yang menyebabkan ruang tangkap nelayan untuk mencari ikan semakin kecil.

Ketua Komisi II DPRD Tarakan, Simon Patino, mengemukakan pada pertemuan ini menghasilkan dua keputusan,
yakni jangka pendek dan panjang.

Jangka pendek melakukan penertiban labuhan kapal, agar tidak mengganggu wilayah tangkap nelayan. “Serta menata kembali jalur kapal agar lebih terorganisir, dan memberikan sanksi tegas kepada pihak yang melanggar aturan,” ucapnya.

Sementara untuk jangka panjang di antaranya, meninjau ulang area nelayan. Kemudian, membahas Perda tentang wilayah tangkap nelayan, serta mengevaluasi lokasi pembongkaran batu bara, hingga memindahkan aktivitas kapal tongkang ke area laut lepas.

Sementara itu, Ketua KNTI Kaltara, Rustan mengatakan, nelayan merasa hak-haknya terampas karena tidak memiliki ruang untuk mencari ikan.

Oleh karena itu, mereka mengusulkan agar kapal-kapal besar yang melakukan loading batu bara dipindah ke laut lepas. “Jadi tadi kami usulkan supaya kegiatan loading batu bara yang ada di depan Tanjung Pasir dan Tanjung Batu digeser ke luar,” ujarnya.

Nelayan juga mempertanyakan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dari aktivitas kapal-kapal tersebut. “Betul gak tidak menimbulkan pencemaran dan perusakan lingkungan,” terangnya.

Akibat aktivitas tersebut, hasil tangkapan nelayan tradisional menurun.

Nelayan pun berharap pihak terkait dapat menindaklanjuti keluhan mereka, dengan memindahkan aktivitas kapal besar ke laut lepas.

Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam

BERITA POPULER