TANJUNG REDEB – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Meteorologi Kabupaten Berau, sedang menghadapi tantangan dalam pengawasan dan peneraan ulang timbangan, khususnya Timbangan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit.
Tantangan tersebut akibat terbatasnya sumber daya manusia (SDM), yang membuat pelayanan terhadap permohonan tera timbangan menjadi kurang maksimal.
“Saat ini kami kesulitan dalam melayani seluruh permohonan tera timbangan yang masuk akibat keterbatasan tenaga kerja yang kompeten,” ujar Kasubbag TU UPTD Meteorologi Berau, Dwi.
Sebab, dengan berkembangnya usaha timbangan di berbagai kecamatan, akurasi timbangan dinilai sangat penting terutama yang digunakan untuk transaksi perdagangan buah sawit.
“Timbangan ini wajib ditera ulang agar hasilnya tepat dan sesuai ketentuan,” jelasnya.
Selain itu, proses pengajuan tera, menurutnya cukup sederhana. Pemilik timbangan hanya perlu mengajukan surat permohonan yang mencantumkan informasi mengenai merek, kapasitas, dan tipe timbangan. Permohonan tersebut kemudian diproses berdasarkan urutan yang diterima.
Namun, kendala utama, diakuinya, terletak pada kurangnya tenaga kerja yang berkompeten untuk menangani banyaknya permohonan yang masuk.
“Meski prosedur sudah jelas, masalah SDM menjadi kendala terbesar dalam proses pelayanan,” ungkap Dwi.
Bahkan, pihaknya pun harus membagi waktu antara pelayanan di kantor dan pengawasan di lapangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat.
Ke depan, dirinya berharap adanya penambahan tenaga kerja guna mempermudah proses peneraan timbangan, khususnya Timbangan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit.
“Sehingga layanan bisa lebih maksimal dan mendukung kelancaran kegiatan perdagangan di Berau,” pungkasnya. (srn/dez)
Reporter: Sahruddin
Editor: Dezwan
