spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Listrik Padam 15 Jam, PLN Tarakan Beri Kompensasi ke Pelanggan

TARAKAN – PLN Tarakan bakal memberi kompensasi ke pelanggan imbas pemadaman listrik pada Sabtu hingga Minggu (30/6/2024) kemarin. Diketahui proses penormalan listrik membutuhkan waktu selama 15 jam.

Manager PT PLN ULP Tarakan, Retno Wulandari mengatakan, dalam deklarasi Tingkat Mutu Pelayanan (TMP), pemadaman lebih dari 7 jam akan diberikan kompensasi.

Mengingat pada Minggu kemarin listrik padam selama 15 jam, maka sepatutnya PLN memberi kompensasi.

Adapun dalam kompensasi tersebut akan diberikan H+1 bulan, setelah pemadaman listrik.

Saat ini, PLN masih melakukan penghitungan terhadap pelanggan yang terdampak. Dalam pemberian kompensasi ini, tak dilakukan ke seluruh pelanggan. Karena penormalan listrik dilakukan secara bertahap.

“Sebenarnya tidak semua pelanggan normal jam 12.55 Wita kan, ada yang jam sebelumnya sudah masuk ke sistem. Jadi perlu kami hitung ulang section mana yang padam lebih sesuai TMP,” kata Retno di Tarakan.

Kompensasi yang diberikan, lanjut Retno berupa pengurangan tagihan sebesar 30 hingga 35 persen dari jam nyala listrik minimum untuk pelanggan pasca bayar.

Sementara untuk pelanggan pra bayar berupa token pengembalian. Adapun total pelanggan dari berbagai tarif diuraikan Retno sebanyak 73 ribu.

“Bukan dari total pemakaian ya, jadi setiap pelanggan punya bottom charge ya untuk pemakaian setiap daya. Dengan syarat padamnya sesuai deklarasi dari TMP,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, pada Sabtu hingga Minggu (30/6/2024) kemarin, Tarakan gelap gulita lantaran listrik padam.

Penyebabnya karena adanya gangguan jaringan, yakni sebuah arrester yang berada di depan Hotel Padmaloka pecah.

Kejadian ini berimbas pada pembangkit, sehingga menyebabkan black out di seluruh Tarakan. Kejadian ini terjadi mulai Sabtu pukul 20.19 Wita dan listrik baru hidup pada Minggu sekitar 12.55 Wita siang.

PLN mengklaim setelah terjadi black out, pihaknya telah berupaya melakukan penormalan secepatnya. Namun, setelah dilakukan perbaikan ditemukan gangguan lainnya pada kabel kopler penyulang.

Kerusakan yang terjadi di kopler menyebabkan hanya sebagian pembangkit yang beroperasi, sementara yang lainnya harus diperbaiki.

Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam

BERITA POPULER