TARAKAN — Menyusul terbitnya edaran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada 23 Mei 2025 terkait kewaspadaan terhadap potensi peningkatan kasus Covid-19 di negara tetangga, Wali Kota Tarakan, Khairul, angkat bicara.
Mantan Sekretaris Daerah Kota Tarakan itu menyambut baik langkah Kemenkes, sebagai bagian dari deteksi dini yang rutin dilakukan terhadap berbagai penyakit menular.
“Tapi kan memang perlu kita berhati-hati, mudah-mudahan harapan kita sih kan tingkat kekebalan masyarakat kita ini kan sudah baik, mudah-mudahan sudah cukup bagus dengan imunisasi (vaksin) yang pernah dilakukan dulu,” ujar Khairul, Senin (2/6/2025).
Dia menjelaskan, bahwa setiap potensi wabah akan dianalisis melalui laporan harian (W-1) dan mingguan (W-2) dari Dinas Kesehatan, yang menjadi dasar pengambilan kebijakan.
“Kewaspadaan karena kan kasus di Singapura lagi naik jadi kita memang, kalau kasus kewaspadaan itu kan memang secara setiap waktu,” tuturnya.
Menurut Khairul, penambahan kasus dalam pemantauan W-1 dan W-2 adalah hal yang lazim, sebagaimana dilakukan pada penyakit menular lain seperti demam berdarah dan polio.
“Ini menunjukkan sistem kita jalan. Jangan sampai kita tenang-tenang, padahal di negara tetangga kasus sudah naik,” ujarnya.
Khairul juga menyoroti pentingnya pengawasan di pintu-pintu masuk wilayah, terutama terhadap pendatang dari negara-negara dengan tingkat penularan tinggi.
“Biasanya dalam tahap awal ini, orang dari negara tertular harus di-screening ketat. Bahkan kalau perlu, bisa saja ditunda masuknya, tapi tentu itu kebijakan pusat,” jelasnya.
Selain itu, dia mengimbau masyarakat agar menghindari bepergian ke daerah-daerah yang telah mendapat peringatan dari pemerintah.
“Kalau bisa jangan ke daerah-daerah tertular ya jangan ke sana dulu. Itu saran kita,” harapnya.
Terkait potensi mutasi virus, Khairul menyebut hal tersebut sebagai hal yang wajar dalam dunia epidemiologi. Pemerintah Kota Tarakan, katanya, akan segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan instansi terkait, guna memastikan seluruh langkah antisipatif berjalan sesuai arahan dari pemerintah pusat.
“Mudah-mudahan sih tidak lebih ganas begitu, tapi perlu kita antisipasi ya,” pungkasnya.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam