spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kemenag Tarakan Minta Seluruh Masyarakat Hormati Perbedaan Awal Ramadan

TARAKAN – Kementerian Agama (Kemenag) meminta masyarakat untuk saling menghormati jika terjadi perbedaan awal puasa Ramadan 1446 Hijriah. Perbedaan awal Ramadan ini bukan hal baru di Indonesia, sehingga tidak perlu dipermasalahkan.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tarakan, Syofyan menjelaskan perbedaan penentuan 1 Ramadan, merupakan hal biasa.

Dia meminta semua pihak untuk tidak memperdebatkan perbedaannya.

Trpenting, kata dia, Bulan Ramadan diharapkan menjadi momentum untuk menjaga kerukunan dalam fokus melaksanakan ibadah.

“Jauh lebih penting, bagaimana menjaga silaturahmi menjaga saling menghargai menghormati masing-masing,” ujarnya di Tarakan, Senin (24/2/2025).

Lebih lanjut dijelaskannya, pelaksanaan tarawih dan salat Idulfitri diserahkan ke masjid, Kemenag tidak mengatur secara khusus pelaksanaannya.

“Tapi lebih kepada diserahkan kepada masjid. Apakah di masjid atau di lapangan dipersilakan asalkan tertib, dan itu menjadi faktor utama serta tidak mengganggu masyarakat,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Muhammadiyah Kaltara telah menetapkan 1 Ramadan jatuh pada 1 Maret 2025. Sementara itu pemerintah Indonesia melalui Kemenag masih akan melakukan penetapan awal bulan Ramadan dengan metode rukyat dan hisab pada 28 Februari 2025.

Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam

BERITA POPULER