spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kejar Target, Dinas Perikanan Berau Dongkrak Produksi Perikanan hingga 2.452 Ton

TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Perikanan Berau terus meningkatkan produktivitas sektor budidaya perikanan. Hal itu dikarenakan Pemkab Berau memiliki target produksi budidaya perikanan sebesar 2.452,01 ton pada tahun ini.

Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Dinas Perikanan Berau, Dadang Sutikno, mengatakan, untuk mendukung peningkatan produktivitas, Dinas Perikanan Berau akan terus memberikan pelatihan, pendampingan, dan bekerja sama dengan para ahli di bidang budidaya perikanan.

“Semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam budidaya air tawar maupun laut, sehingga mampu meningkatkan produksi perikanan di Berau. Dengan upaya ini, kami optimis dapat memenuhi kebutuhan lokal sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Dadang mengatakan, budidaya perikanan ini tersebar di beberapa wilayah, mencakup tambak, kolam air tawar dan budidaya laut.

Adapun budidaya tambak di Berau terpusat di tiga kecamatan, yakni Pulau Derawan, Sambaliung, dan Tabalar. Sementara budidaya kolam, yang didominasi ikan nila, lele, dan patin, tersebar di hampir semua kecamatan, meskipun lebih sedikit di daerah Batu Putih dan Biduk-Biduk.

“Kalau untuk budidaya laut, seperti kerapu dan lobster, lokasi utamanya ada di Bohe Silian, Teluk Alulu, Teluk Harapan, Maratua, Pulau Derawan, dan Tanjung Batu,” kata Dadang, Rabu (11/12/2024).

Meski didorong untuk terus meningkatkan produktifitas, namun Dadang mengaku produktivitas budidaya perikanan masih menghadapi beberapa tantangan berat.

“Salah satunya adalah mahalnya harga pakan serta keseriusan masyarakat dalam mengelola bantuan pemerintah,” ungkapnya.

Selain itu, pemerintah daerah juga rutin memberikan bantuan berupa pakan, bibit, dan sarana-prasarana kolam untuk mendukung budidaya.

“Bantuan dari pemerintah banyak, tetapi banyak juga pembudidaya yang berhenti berproduksi, begitu bantuan tersebut baru sekali panen,” ujarnya.

Dadang berharap, masyarakat bisa lebih mandiri setelah mendapatkan bantuan karena bantuan bersifat simultan.

“Kalau hanya mengandalkan pemerintah, tidak mungkin setiap tahun diberikan bantuan kepada satu kelompok itu saja, karena banyak kelompok lain yang juga membutuhkan,” ucapnya.

Ia menjelaskan, untuk menerima bantuan, masyarakat harus membentuk kelompok dengan jumlah anggota antara 5 sampai 10 orang.

“Ketergantungan ini lah yang menjadi tantangan besar dalam meningkatkan produktivitas jangka panjang,” katanya.

Meski begitu, produktivitas budidaya perikanan di Berau terus meningkat setiap tahunnya. “Target produktivitas dinaikkan 1 sampai 2 persen setiap tahun, meskipun tetap realistis agar target dapat tercapai,” imbuhnya.

Dadang menyebut, hingga semester pertama 2024, data dari Dinas Perikanan Berau, menunjukkan total produksi budidaya perikanan telah mencapai 1.586,58 ton. Dimana, pada Januari (237,52) ton, Februari (254,20) ton Maret (253,66) ton, April (279,70) ton, Mei (274,50) ton, dan Juni (287,00) ton.

“Kami bersyukur setiap tahun produktivitas selalu melebihi target. Namun, tetap penting untuk mengadakan sosialisasi dan pendampingan kepada masyarakat agar mereka bisa meningkatkan produksi secara mandiri,” pungkasnya.

Pewarta : Sahruddin
Editor : Nicha R

BERITA POPULER