Home SANGGAM SEPUTAR BERAU Kabupaten Berau Alami Deflasi 0,56 Persen pada Februari, Tarif Listrik Jadi Penyebab...

Kabupaten Berau Alami Deflasi 0,56 Persen pada Februari, Tarif Listrik Jadi Penyebab Utama

0
Ilustrasi listrik. (Ist)

BERAU – Kabupaten Berau kembali mengalami deflasi pada Februari 2025 sebesar 0,56 persen. Penurunan harga barang dan jasa menjadi faktor utama dalam kondisi ini, setelah sebelumnya Berau mencatat inflasi sebesar 0,28 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Berau, Yudi Wahyudi, mengungkapkan bahwa tarif listrik menjadi salah satu pemicu utama deflasi pada Februari lalu.

“Kondisi Indeks Harga Konsumen (IHK) Februari 2025 di tingkat Provinsi Kalimantan Timur mencatat inflasi tahunan sebesar 0,34 persen,” ujarnya.

Yudi juga menjelaskan bahwa untuk wilayah Berau, inflasi bulanan tercatat sebesar 0,21 persen, sementara deflasi secara tahunan mencapai 0,56 persen.

“Jika melihat data Januari 2025, Berau bahkan mengalami deflasi yang lebih dalam, yakni mencapai 1,23 persen,” jelasnya.

Berdasarkan kelompok pengeluaran, Yudi menjelaskan bahwa terdapat tiga kelompok komoditas yang berkontribusi terhadap deflasi Februari 2025. Diantaranya kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami deflasi sebesar 1,41 persen dengan andil 0,22 persen.

Kemudian, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatat deflasi sebesar 0,18 persen dengan andil deflasi 0,06 persen. Lalu kelompok transportasi mengalami deflasi sebesar 0,11 persen dengan andil 0,01 persen.

Selain itu, lanjut Yudi, kelompok komunikasi dan jasa keuangan juga mengalami deflasi sebesar 0,47 persen dengan andil 0,03 persen. Beberapa komoditas yang menjadi pendorong utama deflasi antara lain tarif listrik, tomat, daging ayam ras, pisang, beras, telepon seluler, bawang merah, kacang panjang, ikan tongkol, dan tahu mentah.

“Deflasi juga terjadi di beberapa wilayah lain di Kaltim, Kota Balikpapan mengalami deflasi sebesar 0,18 persen, sementara Penajam Paser Utara mencatat tingkat deflasi terdalam, yakni sebesar 0,73 persen,” bebernya.

Ia berharap dengan adanya tren deflasi yang masih berlangsung, langkah-langkah pengendalian harga dan kebijakan pemerintah daerah dapat menjaga stabilitas ekonomi masyarakat.

Labih lanjut, ia mengaku bahwa sebelumnya Kabupaten Berau juga mencatat deflasi pada Januari 2025 secara tahunan sebesar 0,28 persen, turun dari 2,69 persen dengan IHK 105,94 persen. Diskon tarif listrik sebesar 50 persen dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjadi faktor utama dalam penurunan harga.

“Dengan adanya kebijakan ini, tarif listrik tetap menjadi penyumbang utama deflasi di Berau,” pungkasnya. (srn/dez)

Reporter: Sahruddin
Editor: Dezwan

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version