BERAU – Badan Pusat Statistik (BPS) Berau mencatat adanya kenaikan inflasi pada bulan Maret 2025. Kepala BPS Berau, Yudi Wahyudin, mengungkapkan bahwa inflasi bulan ke bulan (month-to-month) tercatat sebesar 2,51 persen, sementara inflasi tahun ke tahun (year-on-year) berada di angka 1,71 persen.
“Artinya, ada peningkatan indeks harga konsumen dibandingkan Februari ke Maret,” ujarnya, Rabu (16/4/2025).
Menurutnya, kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi Maret adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, yang mengalami inflasi signifikan sebesar 12,06 persen.
“Sementara itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga mencatat inflasi sebesar 2,28 persen,” ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa lonjakan inflasi pada kelompok perumahan dan energi dipicu oleh berakhirnya program diskon tarif listrik dari pemerintah pusat.
“Pada Februari ada diskon 50 persen untuk tarif listrik, namun di bulan Maret tarif kembali normal. Selisih harga ini yang mendorong terjadinya inflasi cukup besar,” tuturnya.
Kendati demikian, ia menambahkan bahwa terdapat kelompok yang mengalami deflasi dan turut membantu menahan laju inflasi secara keseluruhan, yaitu sektor transportasi. Penurunan tarif angkutan udara berkontribusi terhadap deflasi sebesar minus 1,59 persen pada kelompok ini.
“Ini salah satu bentuk pengaruh dari kebijakan pengendalian inflasi oleh pemerintah, khususnya di sektor transportasi. Walau tidak bisa sepenuhnya menahan laju inflasi, tapi cukup membantu meredam kenaikan yang lebih tinggi,” bebernya.
Ia pun menekankan pentingnya kebijakan subsidi atau insentif harga dalam menjaga kestabilan inflasi di masa mendatang, khususnya menjelang dan sesudah Hari Raya Idulfitri yang biasanya disertai peningkatan konsumsi masyarakat. (srn/dez)
Reporter: Sahruddin
Editor: Dezwan