spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Inflasi Berau Jadi Tertinggi di Kaltim, Pjs Bupati Tinjau PSAD

TANJUNG REDEB – Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur, pada bulan April 2024, Kabupaten Berau menempati posisi pertama di Kaltim dengan inflasi sebesar 3,62 persen dan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,53.

Angka inflasi ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata Kaltim yang tercatat sebesar 3,21 persen dengan IHK sebesar 107,02. Untuk mengetahui penyebab tingginya inflasi tersebut, Pjs Bupati Berau, Sufian Agus, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Sanggam Adji Dilayas (PSAD) guna memantau fluktuasi harga bahan pokok di pasar.

“Dari hasil pantauan kami, sebenarnya harga-harga masih stabil. Namun, ada beberapa bahan pokok yang harganya naik-turun, tergantung faktor-faktor tertentu,” ucapnya.

Ia menjelaskan, salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga adalah pasokan bahan pokok di pasar. Kendalanya pun beragam, seperti cuaca atau bahan pokok yang dikirim keluar daerah. “Jika pasokan bahan baku tidak mencukupi untuk kebutuhan di dalam daerah, harga pasti akan melonjak naik,” ungkapnya.

Sebagai contoh, ia menyebutkan ayam potong. Kabupaten Berau memiliki pasokan ayam potong yang cukup dari peternak lokal. Namun, sebagian ayam potong tersebut dikirim ke luar daerah, meskipun jumlahnya sudah mencukupi kebutuhan lokal.

“Misalnya, kebutuhan 50 ekor ayam, tetapi yang tersedia hanya 10 ekor karena sisanya dikirim keluar daerah. Tentu hal ini menyebabkan kekurangan pasokan dan harga menjadi naik,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa kekurangan pasokan ini bisa diatasi dengan berkomunikasi bersama distributor melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Sufian Agus mengakui bahwa Kabupaten Berau saat ini menempati peringkat pertama dalam hal inflasi se-Kaltim. Menurutnya, menekan angka inflasi tidaklah mudah dan membutuhkan waktu, karena memerlukan penanganan terhadap sektor-sektor yang mendorong inflasi secara bertahap.

Untuk intervensi jangka pendek, pihaknya berencana menggelar pasar murah di setiap kecamatan. Sedangkan untuk jangka panjang, masih dilakukan kajian untuk mencari solusi yang tepat.

“Kami melakukan sidak ke pasar untuk melihat langsung apa yang menyebabkan inflasi tinggi di Kabupaten Berau,” tandasnya. (Ril)

Pewarta : Aril
Editor: Agus S

BERITA POPULER