TANA TIDUNG – Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kaltara, Ibrahim Ali akhirnya menjatuhkan pilihan pasangannya untuk bergandengan dan maju sebagai bakal calon (balon) kepala daerah pada pilkada 27 November 2024.
Dia bersama dengan tim, secara resmi mengumumkan Camat Kecamatan Betayau, atas nama Sabri sebagai sosok wakilnya untuk bergandengan datang ke KPU pada Agustus mendatang mendaftarkan diri sebagai peserta pilkada.
Saat diwawancarai oleh sejumlah wartawan, Ibrahim Ali mengatakan, sengaja mengambil sosok wakil dari kalangan birokrasi, hal itu bertujuan supaya perjalanan birokrasi pemerintahan berjalan dengan seimbang, antara politisi dan birokrasi.
“Iya tidak apa-apa. Keputusan itu sudah kita godok dan diskusikan dengan tim. Kita juga sudah berhitung bersama tim dimana sebuah pemerintahan itu perlu seimbangan. Artinya, bupatinya politisi dan wakil bupatinya diharapakan dari kalangan birokrat,” ucap Ibrahim Ali, Kamis (4/7/2024).
Disamping itu, Ibrahim Ali melihat sosok Sabri merupakan orang yang memiliki jiwa kepedulian dan jiwa sosial yang sangat tinggi.
“Pertimbangan kita juga melihat pak Sabri sebagai tokoh masyarakat. Kemudian juga aktif di kegiatan gereja, kepedulian sosialnya cukup tinggi,” tambah Ibrahim Ali meyakinkan.
Pengalaman seperti itu, lanjut dia merupakan lahir dari kalangan birokrat. Paling penting lagi, paham soal tata kelola pemerintahan. Karena, tugasnya seorang wakil bupati itu mengantikan posisi bupati ketika bupati tidak ada di tempat.
“Dan paham tugas pokok dan fungsi (Tupoksi), sebagai wakil bupati. Bahwa ia bekerja berdasarkan perintah bupati,” tegas Ibrahim.
Memang sebelum nama Sabri mencuat ke publik, beberapa nama-nama tokoh di KTT yang digadang bergandengan dengan Ibrahim Ali. Selain dari kalangan politisi, juga dari kalangan tokoh yang mumpuni berpasangan dengan Ibrahim Ali.
“Soal itu tidak ada masalah. Kita sudah sampaikan kriterianya dan memang ada beberapa teman-teman yang tentunya dari beberapa nama, sudah masuk mendaftarkan diri lalu kita sampaikan melalui pendekatan keluarga,” ulasnya.
Penyampaian itu, jelas dia tentu ada pertimbangan plus dan minusnya. “Pada dasarnya itu tidak ada masalah,” pungkasnya. (*)
Penulis: Martinus
Editor: Yusva Alam