spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Enam Kampung Terendam Banjir, Ketinggian Capai 1 hingga 1,5 Meter

TANJUNG REDEB – Enam kampung di Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, terdampak banjir parah akibat meluapnya Sungai Segah dan curah hujan yang tinggi. Kampung Long Ayan menjadi salah satu wilayah yang paling parah terdampak, dengan ketinggian air mencapai satu hingga 1,5 meter.

Hardiansyah, Kepala Kampung Long Ayan, mengungkapkan bahwa banjir di kampungnya telah terjadi sejak sebelum Natal dan Tahun Baru 2024. Namun, banjir kali ini menjadi yang terburuk dalam tiga tahun terakhir.

“Ketinggian air mencapai satu meter. Bahkan, Kantor Kepala Kampung ikut kebanjiran,” ungkap Hardiansyah.

Ia menyebutkan bahwa banjir ini belum pernah terjadi sebelumnya, meskipun hujan lebat sering melanda kampung. Menurutnya, keberadaan perkebunan sawit di hilir Sungai Segah diduga turut berkontribusi pada intensitas banjir.

“Menurut orang tua kampung kami, belum pernah Sungai Segah meluap hingga menyebabkan banjir sebesar ini,” tambahnya.

Selain merendam rumah-rumah warga, banjir juga hampir menghanyutkan jembatan kayu yang menjadi satu-satunya akses penghubung kampung ke Kecamatan Segah. Jika jembatan hanyut, aktivitas masyarakat akan terhenti.

Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Berau, Nofian Hidayat, menyatakan bahwa enam kampung terdampak banjir adalah Kampung Tepian Buah, Gunung Sari, Siduung Indah, Batu Rajang, Punan Malinau, dan Long Ayan.

“Banjir mulai meluap tiga hari lalu, dan puncaknya terjadi hari ini dengan ketinggian mencapai 1 hingga 1,5 meter. Banyak rumah warga yang terendam,” jelas Nofian.

Ia menambahkan bahwa tim gabungan tengah menuju lokasi banjir, namun akses jalan darat terhalang oleh genangan air dan arus deras. Satu-satunya cara untuk mencapai lokasi adalah dengan transportasi air.

Nofian juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap berbagai risiko seperti aliran listrik, hewan liar, dan penyakit yang mungkin muncul akibat banjir. Ia juga mengingatkan pentingnya mengamankan barang berharga, dokumen penting, dan elektronik.

Akibat banjir yang bertahan hingga tiga hari, pasokan bahan pokok masyarakat menjadi sangat terbatas. “Kami berharap banjir ini segera surut, sehingga aktivitas masyarakat dapat kembali normal dan kebutuhan pokok dapat terpenuhi,” tutupnya.

Pewarta: Aril
Editor: Agus S

BERITA POPULER