DPUPR Berau Tingkatkan Infrastruktur Irigasi dan Pengamanan Pantai

BERAU – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau terus berupaya meningkatkan infrastruktur irigasi dan mengantisipasi abrasi pantai sebagai bagian dalam mendukung ketahanan pangan dan perlindungan wilayah pesisir.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (DPUPR) Berau, Hendra Pranata, mengungkapkan bahwa pengembangan jaringan irigasi difokuskan pada kecamatan yang memiliki area persawahan, serta wilayah pesisir yang rawan abrasi seperti di Kecamatan Talisayan.

“Kami melakukan pemutakhiran dan pengembangan irigasi di berbagai kampung. Untuk pengamanan pantai, kami membangun pemecah gelombang guna memperkuat garis pantai yang mengalami abrasi,” ujarnya.

Ia juga menyoroti kejadian banjir mendadak yang terjadi belakangan ini. Menurutnya, banjir tersebut merupakan kejadian luar biasa yang sulit diprediksi. Sehingga pihaknya berencana menyusun kajian konkret guna mencari solusi jangka menengah dan panjang.

“Setelah lebaran kemarin terjadi banjir yang cukup parah. Kami berencana membuat kajian konkret terkait penyebab dan solusi jangka menengah maupun panjang, agar kejadian serupa bisa diminimalkan di masa depan,” jelasnya.

Dalam penyusunan kajian tersebut, DPUPR akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk balai teknis dan kementerian terkait. Lanjutnya, sinergi dengan sektor pertanian juga menjadi fokus utama, mengingat pentingnya infrastruktur irigasi dalam mendukung produktivitas pertanian lokal.

“Balai akan membangun bendungannya, kami mendukung di jaringan irigasinya. Tapi perlu juga ada koordinasi dengan para petani agar setelah infrastruktur selesai, lahannya siap untuk digarap,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa proyek infrastruktur yang digarap DPUPR terbagi dalam beberapa sektor utama, seperti pembangunan drainase, jaringan irigasi, hingga pengamanan pantai. Dari keseluruhan anggaran yang bernilai ratusan miliar rupiah, sekitar 40 persen dialokasikan untuk sektor drainase.

“Saya bisa menyebutkan bahwa drainase menyumbang porsi terbesar, yaitu hampir 40 persen dari total kegiatan. Kita maksimalkan penggunaan anggaran untuk pengerjaan fisik di lapangan,” pungkasnya. (srn/dez)

Reporter: Sahruddin
Editor: Dezwan

Exit mobile version