spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

DPUPR Berau Genjot Target 25.000 Sambungan Air Bersih Gratis Hingga 2026

BERAU — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Berau terus mempercepat upaya pencapaian target 25.000 sambungan rumah (SR) air bersih hingga tahun 2026.

Program ini merupakan bagian dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021–2026, yang bertujuan memperluas akses masyarakat terhadap air bersih secara merata dan gratis.

Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman (AMLP) DPUPR Berau, Decty Toga Maduli, menjelaskan bahwa pemasangan sambungan rumah akan kembali dimulai secara bertahap mulai tahun depan.

Sebelum tahap pelaksanaan, pihaknya akan terlebih dahulu melakukan sinkronisasi data dengan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Batiwakkal.

“Target kita memang 25 ribu SR sampai 2026. Sebagian sudah terealisasi, mungkin tinggal setengah lagi. Tahun depan kita targetkan bisa menambah sekitar 6 ribu sambungan rumah,” jelasnya.

Koordinasi dengan Perumdam Batiwakkal dinilai sangat krusial agar program berjalan tepat sasaran dan tidak tumpang tindih dengan program sambungan berbayar milik Perumdam.

“Kami sinkronkan dulu datanya, karena ini kerja sama. Jangan sampai lokasinya dobel atau malah ada yang terlewat,” ujarnya.

Decty menyebut, salah satu wilayah yang diprioritaskan dalam perencanaan pengembangan sambungan rumah adalah Kecamatan Tanjung Redeb, mengingat masih banyak warga di wilayah tersebut yang belum terlayani air bersih dan bahkan masih mengantre sambungan.

“Menurut saya, di wilayah ini masih banyak warga yang mengantre sambungan air bersih, sehingga menjadi prioritas dalam perencanaan,” katanya.

Berbeda dari program sambungan berbayar milik Perumdam Batiwakkal yang membebankan biaya sambungan dan anselit kepada masyarakat, program SR dari DPUPR bersifat hibah dan tidak dipungut biaya sama sekali, karena didanai oleh anggaran pemerintah.

“Kalau Perumdam memang ada biaya sambungan dan biaya anselit. Tapi kalau dari DPUPR, karena ini program pemerintah, pemasangannya gratis,” tegasnya.

Meski program ini bersifat gratis, Decty mengingatkan bahwa tidak semua wilayah bisa langsung menerima sambungan, karena harus memenuhi sejumlah persyaratan teknis, termasuk kesiapan jaringan pipa, ketersediaan sumber air, hingga kondisi geografis.

“Program ini diharapkan dapat memperluas akses masyarakat terhadap air bersih yang layak, khususnya di wilayah-wilayah yang selama ini belum terlayani maksimal,” pungkasnya. (ril/dez)

Reporter: Aril Syahrulsyah
Editor: Dezwan

BERITA POPULER