BERAU – Anggota Komisi II DPRD Berau, Agus Uriansyah, mendorong Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Berau untuk segera membangun laboratorium kualitas air di Bumi Batiwakkal.
Dikatakannya, selama ini DLHK Berau harus pergi keluar daerah untuk melakukan pengujian kualitas air. Hal itu tentunya memakan waktu yang cukup lama, hingga 15 hari kerja.
“Setiap kali terjadi masalah pencemaran, DLHK harus mengirim sampel air ke luar daerah, seperti Tarakan dan Samarinda, yang memakan waktu hingga 15 hari kerja,” ucapnya.
Untuk itu, dirinya mendorong DLHK Berau untuk segera membangun laboratorium kualitas air guna mempercepat menangani masalah pencemaran dan mengurangi ketergantungan pada pihak luar.
Selain itu, dirinya juga menyoroti kejadian tumpahan batu bara di perairan Mantaritip, Kecamatan Sambaliung, yang menunjukkan keterbatasan DLHK dalam melakukan pengujian kualitas air yang terdampak pencemaran.
Lanjut Agus, dengan adanya laboratorium kualitas air, dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas pengawasan lingkungan di Kabupaten Berau. “Tentunya, ini juga berpotensi menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD),” pungkasnya.
Pewarta : Sahruddin
Editor : Nicha R
