BERAU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) terus mendorong upaya pembentukan desa bebas narkoba, khususnya di daerah pedesaan. DPMK pun telah berkoordinasi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) terkait pembentukan program tersebut.
Kepala DPMK Berau, Tenteram Rahayu, mengatakan bahwa pihak Kesbangpol sempat mempertanyakan boleh tidaknya dana Alokasi Dana Kampung (ADK) digunakan untuk kegiatan pencegahan narkotika. Menanggapi itu, Tenteram menegaskan bahwa dana ADK sangat mungkin digunakan, terutama untuk kegiatan yang bersifat edukatif.
“Saya bilang bisa, misalnya untuk sosialisasi, mendatangkan narasumber, dan sebagainya,” jelasnya.
Ia menyebut bahwa di Berau sudah ada contoh nyata kampung dengan program tematik seperti desa anti korupsi. Hal ini, kata dia, menjadi bukti bahwa pembentukan desa bebas narkoba sangat memungkinkan untuk diwujudkan.
Tenteram juga mengakui bahwa selama ini para kepala kampung sudah melakukan berbagai upaya dalam mencegah penyalahgunaan narkoba, salah satunya dengan menyediakan fasilitas olahraga agar anak muda lebih ke arah kegiatan positif.
“Banyak sudah kepala kampung menggunakan dana kampung untuk fasilitas olahraga, itu merupakan salah satu upaya untuk menjauhi narkoba,“ ucapnya.
Selain olahraga, ia juga mendukung kegiatan seni dan budaya yang digelar di kampung-kampung. Menurutnya, kegiatan tersebut juga menjadi salah satu cara efektif untuk menjauhkan generasi muda dari bahaya narkoba. “Itu salah satunya, dan kita sangat mensupport itu,” tegasnya.
Lebih lanjut, pihaknya berencana menggandeng jajaran Kesbangpol, Badan Narkotika Nasional (BNN), dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya untuk memperlancar pembentukan program desa bebas narkoba di Kabupaten Berau.
“Kita mungkin akan bekerjasama dengan Kesbangpol, BNN dan OPD terkait lainnya untuk memperlancar program ini,” pungkasnya. (srn/dez)
Reporter: Sahruddin
Editor: Dezwan
