BERAU – Longsor yang terjadi di salah satu titik poros jalan nasional di Kampung Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau, kini menjadi perhatian serius. Kondisi ini diduga dipicu oleh curah hujan tinggi serta struktur tanah berpasir di kawasan tersebut yang rentan terhadap pergerakan tanah.
Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.7 Penanggungjawab Jalan Nasional (PJN) Provinsi Kalimantan Timur, Kuntiadi, menjelaskan bahwa longsor ini merupakan salah satu dari delapan titik jalan nasional di wilayah tersebut yang rawan mengalami kerusakan serupa. Namun, longsor di titik sekitar 20 kilometer dari Kampung Tanjung Batu ini menjadi yang paling parah.
“Tanah berpasir dan intensitas hujan yang tinggi menyebabkan jalan ini sangat mudah longsor. Saat ini kerusakannya sudah melebar hingga ke badan jalan, sehingga sangat berbahaya bagi pengendara,” ujarnya.
Untuk mencegah risiko lebih besar, pihaknya telah memasang tanda peringatan di sekitar lokasi agar para pengendara berhati-hati dan mengurangi kecepatan saat melintas. Selain itu, pengamanan sementara telah dilakukan guna meminimalisasi dampak kerusakan.
Meski demikian, proses perbaikan permanen belum dapat dipastikan kapan dimulai. “Kami sudah mengusulkan perbaikan titik ini sebagai prioritas di tahun ini. Mudah-mudahan bisa segera terealisasi,” tambahnya.
Dari total delapan titik jalan yang terancam longsor, perbaikan di semua lokasi tersebut juga telah diusulkan ke pemerintah pusat. Namun, longsor di jalan poros Pulau Derawan ini dinilai paling mendesak karena kerusakannya terus bertambah parah.
Kondisi ini memprihatinkan mengingat jalan nasional tersebut menjadi akses vital bagi warga dan wisatawan yang menuju ke destinasi wisata unggulan, seperti Pulau Derawan.
“Kami berharap ada langkah cepat dari pemerintah untuk memperbaiki kerusakan ini dapat segera dilakukan demi menjaga keamanan pengguna jalan sekaligus mendukung aktivitas ekonomi masyarakat setempat,” tandasnya. (ril/dez)
Reporter: Aril Syahrulsyah
Editor: Dezwan
