BERAU – Kegiatan Car Free Day (CFD) yang rutin digelar setiap Minggu pagi di sepanjang Jalan Ahmad Yani atau dikenal sebagai Tepian Segah, Tanjung Redeb, terus menjadi magnet bagi warga Berau.
Tak hanya sebagai ajang berolahraga, CFD juga berkembang menjadi ruang ekonomi kreatif dengan menjamurnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjajakan berbagai produk kuliner dan kerajinan.
Tingginya antusiasme masyarakat sejalan dengan semakin padatnya jumlah pedagang di lokasi tersebut. Namun, pertumbuhan tersebut juga menimbulkan persoalan. Area berjualan yang terbatas membuat para pedagang harus saling berdempetan demi mendapatkan ruang untuk melapak.
“Iya makin ramai, apalagi kalau ada event atau kegiatan. Mau tidak mau kami saling berbagi lahan jualan. Kadang mejanya berdempetan,” ujar salah satu pedagang makanan khas Berau yang enggan disebutkan namanya.
Karena sisi kanan dan kiri jalan dimanfaatkan untuk aktivitas olahraga, para pedagang terpaksa menempati bagian tengah jalur CFD. Akibatnya, ruang gerak pengunjung pun menjadi terbatas, dan fungsi utama CFD sebagai ruang publik untuk berolahraga mulai terganggu.
Kondisi ini memantik perhatian dari berbagai pihak, termasuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Berau dan anggota DPRD Berau. Mereka mengingatkan bahwa CFD sejatinya merupakan ruang untuk mendukung pola hidup sehat dan aktivitas fisik masyarakat.
Sementara itu, Anggota DPRD Berau, Sakirman mengungkapkan bahwa CFD ini memberikan kesempatan bagi warga untuk berolahraga, bersosialisasi, dan menikmati udara yang lebih bersih tanpa polusi kendaraan.
“Kami sangat mendukung kegiatan ini dan berharap partisipasi masyarakat semakin meningkat,” katanya.
Ia menambahkan, keberadaan UMKM dalam CFD memang membawa manfaat ekonomi, namun perlu ada penataan agar kegiatan ekonomi tidak menggeser esensi utama dari CFD. Sakirman juga mendorong agar CFD tidak hanya berisi kegiatan olahraga dan bazar, tetapi turut diisi dengan program sosial lainnya.
“Misalnya dengan pemeriksaan kesehatan gratis atau edukasi lingkungan dari OPD terkait. Dengan aktivitas tambahan tersebut, diharapkan kegiatan CFD semakin menarik minat masyarakat,” jelasnya.
Ia meyakini bahwa dengan penataan yang lebih baik, CFD di Kabupaten Berau bisa menjadi pusat kegiatan yang tidak hanya mendorong ekonomi lokal tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dan kesadaran lingkungan.
“Kita mendukung kegiatan positif seperti ini, terutama untuk menciptakan kota yang lebih sehat dan ramah lingkungan,” tandasnya. (ril/dez)
Reporter: Aril Syahrulsyah
Editor: Dezwan