spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Banjir Berau Sebabkan Gagal Panen dan Kematian Ternak di Sejumlah Kampung

BERAU – Banjir yang melanda hampir seluruh wilayah Kabupaten Berau, termasuk hingga ke kampung-kampung, meninggalkan dampak besar terhadap sektor pertanian dan peternakan.

Selain merendam permukiman warga, banjir yang berlangsung cukup lama ini menyebabkan banyak ternak mati dan petani mengalami gagal panen.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Berau, Junaidi, mengungkapkan bahwa banjir yang terjadi pada Maret hingga Mei 2025 telah memberikan dampak serius terhadap lahan pertanian warga.

“Banjir kali ini membuat tanaman jagung rusak parah. Sebelumnya sebagian sawah masih bisa panen, tapi sekarang tidak bisa karena kerusakannya cukup besar,” ujarnya Minggu (18/5/2025).

Salah satunya, Di Kampung Tumbit Dayak, banjir Maret lalu merendam sekitar 10 hektare sawah. Sementara banjir pada Mei ini menyebabkan kerusakan pada sekitar 2 hektare tanaman jagung yang seharusnya segera dipanen.

Kondisi yang lebih parah terjadi di Kampung Pegat Bukur, di mana seluruh area persawahan terendam air selama lebih dari satu pekan. Akibatnya, seluruh tanaman busuk dan tidak bisa diselamatkan.

Tak hanya itu, sektor peternakan juga terdampak. Sejumlah ternak warga dilaporkan mati akibat banjir. Berdasarkan data sementara dari DTPHP Berau, terdapat satu ekor sapi yang mati di Kampung Tumbit Melayu, dua ekor kambing di Kampung Long Lanuk, serta dua ekor sapi di Kampung Pegat Bukur. “Data ini masih terus kami perbarui sesuai laporan dari tim di lapangan,” tutupnya. (ril/dez)

Reporter: Aril Syahrulsyah
Editor: Dezwan

BERITA POPULER