spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bahas UKM dan Sampah untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Berau menggelar dialog kepariwisataan di Bohe Bukut Pantai Teluk Harapan Pulau Maratua, Sabtu (5/11) sore.

Dialog ini selain membahas pengembangan Pulau Maratua, juga masalah sampah yang kerap menjadi problem di Maratua. Masyarakat yang hadir begitu antusias menyimak jalannya dialog.

Hadir sebagai narasumber Ketua Tim Percepatan Maratua Hj Meiliana, perwakilan dari Deputy Pengembangan Destinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Camat Maratua, serta Bupati dan Wakil Bupati Berau.

Bupati Berau , Hj Sri Juniarsih sangat berharap masyarakat Pulau Maratua khususnya pelaku UMKM dapat benar-benar meningkatkan ekonomi masyarakat Maratua.

“Pastinya kami akan mendorong bagi pelaku UKM untuk memaksimalkan menjadi terbaik dunia. Karena itu saya harap sebagai orang Maratua harus mencintai pulau maratua dengan menjaga keindahannya agar cantik. Kami Kabupaten Berau akan mendukung sepenuhnya,” ucapnya.

Edi Susilo yang mewakili Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengatakan pusat sangat mendukung destinasi-destinasi wisata. Maratua akan mendapatkan kucuran dana dari Pusat untuk beberapa program.

“Kami berharap Maratua dan sekitarnya menjadi destinasi yang berkelas,” ujar Edi Susilo.

Sementara Camat Maratua, Ariyanto mengungkapkan, mulai awal Nopember ini Maratua sudah dipenuhi jadwal kegiatan di Maratua.

Katena itu Maratua menginginkan UPTD kebersihan ada di Maratua juga, tidak hanya masuk di kecamatan Pulau Derawan. “Tentu dengan begitu kalau ada UPTD disini, bisa langsung memantau pengolahan kebersihan disini. Kami juga berharap bantuan-bantuan untuk Kecamatan Maratua juga lebih banyak,” ucapnya.

Begitu juga dengan Ketua tim percepatan Maratua, Hj Meiliana, percepatan pembangunan Maratua hingga kini terus berjalan. Bahkan menurutnya dalam waktu dekat ini kepala kampung dan Camat Maratua akan diajak untuk mengikuti pelatihan mengolah sampah di Bali.

“Karena sampah termasuk masalah yang cukup krusial di Maratua, empat kepala kampung yang akan kami bawa ke Bali untuk mengikuti pelatihan bagaimana maratua ini menjadi konsep ekonomi.

Gubernur sangat konsen dengan Maratua menjadi unggulan IKN,” tuturnya.

Ini yang menurut Meiliana akan menambah peningkatan ekonomi masyarakat Maratua. Karena nantinya, semua warga Maratua bisa memanfaatkan sampah menjadi barang yang siap pakai. Dan tentunya ini akan mengubah ekonomi masyarakat karena menambah penghasilan. Tentu ini sangat diapresiasi oleh Pemerintah Kabuoaten Berau, karena akan berpengaruh besar pada peningkatan ekonomi masyarakat Maratua sebagai pulau terluar yang ada di Kaltim.

Wakil Bupati Berau, Gamalis pun sepakat dengan masalah sampah di Maratua.

Bahkan ia mempunyai ide mengkolaborasikan antara sampah dengan pengingkatan ekonomi kreatif masyarakat.

“Saya sepakat sampah hari ini menjadi sebuah isu, hari ini sampah terdiri dari dua. Sampah dari laut yang tidak bisa diapa-apakan yakni sampah kayu dan sampah plastik. Kenapa kita yang dari Maratua ini membawa tumbler. Yang diberi label, Maratua.

Agar juga ekonomi kreatif menjadi hidup dengan menjual tumbler. Maratua adalah pulau eksotik yang akan epat berkembang jika kita serius mengemasnya,“ tutur Gamalis.

Dialog ini digelar sebagai rangkaian dari Maratua Jazz. Selain diskusi, narasumber bersama bupati juga mengunjungi stan-stan UMKM yang berjualan di pinggir pantai. (ozi)

BERITA POPULER