spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Anggaran Minim Jadi Kendala Pembinaan Atlet di Tarakan

TARAKAN – KONI Tarakan terus berupaya memajukan prestasi olahraga dengan melakukan pembinaan atlet. Namun sayang hal itu masih terkendala dengan minimnya anggaran.

Ketua KONI Tarakan, Rukisah Saleh tak menampik salah satu penyebab tidak maksimalnya prestasi olahraga lantaran minimnya anggaran untuk pembinaan atlet. Bahkan dirinya menyebut, jangan bermimpi mendapat prestasi jika tidak dibarengi dengan pembinaan.

“ Ya pembinaan itu ada tidak bisa kita elakkan juga pasti finansial itu ada. Di situ ada uang pembinaan,” tutur Rukisah Saleh, Minggu (13/10/2024).

Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan lantas mencontohkan anggaran yang cukup dapat melahirkan atlet berprestasi.

“Saya kira itu terbukti. Dulu kita cerita catur, pernah melahirkan grand master internasional. Kenapa bisa? Pada saat itu untuk cabor saja dapat Rp 2 miliar. Sehingga kita bisa mendatangkan pelatih yang bagus Nasib Ginting, pelatih internasional,” ungkapnya.

“Hasilnya jelas, kitab isa menghasilkan Dita, Citra. Di renang juga begitu. Jadi jangan pernah bermimpi kita dapat prestasi yang bagus kalau tidak dibarengi dengan pembinaan yang bagus. Pembinaan pasti butuh duit,” lanjutnya.

Tahun 2024, KONI Kaltara hanya mendapatkan alokasi anggaaran Rp 500 juta. Menurut Rukisah Saleh, anggaran itu cukup besar karena akan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON), yang mana sebagian besar atlet Kaltara berasal dari Tarakan.

Berbanding terbalik dengan dua tahun sebelumnya, dimana KONI Kaltara mendapatkan anggaran di bawah Rp 500 juta.

Rukisah Saleh menilai idealnya, pembinaan atlet agar maksimal dibutuhkan minimal Rp 2,5 miliar, dengan tetap membelakukan skala prioritas terhadap pembagian anggaran untuk 58 cabang olahraga anggota KONI Tarakan. (apc/and)

Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika

BERITA POPULER