spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berau Siapkan Rumah Produksi Terasi di Kampung Buyung-Buyung, Tingkatkan Daya Saing Produk Lokal

TANJUNG REDEB – Kampung Buyung-Buyung, Kecamatan Tabalar, resmi dipilih sebagai lokasi pembangunan rumah produksi terasi oleh Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau.

Dengan anggaran awal sebesar Rp 1 miliar dari APBD Berau, proyek ini diharapkan mampu mengoptimalkan potensi hasil laut lokal dan meningkatkan daya saing produk terasi Berau di pasar nasional.

Kepala Diskoperindag Berau, Eva Yunita, menjelaskan pembangunan rumah produksi ini merupakan langkah strategis untuk memberikan nilai tambah pada hasil laut Berau, khususnya bahan baku terasi yang selama ini banyak dijual mentah ke luar daerah.

“Rumah produksi terasi ini akan memiliki tiga fasilitas utama, yaitu ruang produksi, pengemasan, dan galeri pemasaran. Fokus awal kami adalah membangun fasilitas yang paling mendesak sesuai dengan anggaran yang tersedia,” jelasnya.

Kampung Buyung-Buyung dipilih karena melimpahnya sumber daya alam berupa bahan baku terasi. Selain itu, kampung-kampung lain seperti Pegat Batumbuk dan Batu Putih juga dikenal sebagai pemasok utama bahan baku terasi di wilayah Berau.

Eva berharap rumah produksi ini mampu mengolah bahan baku menjadi produk jadi dengan merek asli Berau.

“Ini akan meningkatkan nilai jual produk lokal sekaligus memperkenalkan branding Berau di pasar yang lebih luas,” katanya.

Lebih lanjut, rumah produksi ini diharapkan mampu mendorong perkembangan industri kecil menengah (IKM) sektor perikanan dan menciptakan peluang kerja baru bagi masyarakat setempat.

“Kami optimistis proyek ini akan menjadi langkah awal yang signifikan untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam Berau dan meningkatkan pendapatan masyarakat,” imbuh Eva.

Pemkab Berau berencana melanjutkan pembangunan rumah produksi ini secara bertahap, dengan harapan dapat segera beroperasi penuh untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan menjadikan terasi Berau sebagai produk unggulan daerah.

“Kami akan terus berinovasi dalam pengembangannya. Hal ini dilakukan untuk menghidupkan kembali produk unggulan daerah yang berupa terasi lokal,” pungkasnya.

Pewarta : Muhammad Aril
Editor : Nicha R

BERITA POPULER