spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

DPUPR Berau Kucurkan Rp 211 Miliar untuk Saluran Irigasi Sepanjang 192 Kilometer

TANJUNG REDEB – Pada tahun ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau kembali mengucurkan anggaran sebesar Rp 211 miliar untuk pembangunan saluran irigasi sepanjang 192.014,91 meter.

Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Berau, Hendra Pranata menyampaikan, total panjang keseluruhan jaringan irigasi di Kabupaten Berau yang sedang, sudah, dan akan dibangun mencapai 294.391,62 meter.”Jalur irigasi ini tentunya tersebar di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Berau,” ujarnya.

Adapun panjang saluran irigasi tahun 2021 sepanjang  7.654,32 meter, tahun 2022 sepanjang 12.671,89 meter, 2023 sepanjang 82.050,50 meter, dan 2024 sepanjang 192.014,91 meter.

Pada tahun ini, sambung Hendra, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau juga akan membangun saluran irigasi berskala besar pada 20 daerah irigasi dengan anggaran yang disiapkan mencapai Rp 200 miliar. “Pembangunan saluran irigasi tahun ini merupakan pembangunan yang terbesar yang pernah ada,” ungkapnya.

Bahkan, anggaran pembangunan irigasi terus mengalami peningkatan selama empat tahun terakhir. Sejak tahun 2021 hingga 2024, lanjut dia, total anggaran yang dikucurkan Pemkab Berau untuk jaringan irigasi mencapai Rp 310,87 miliar. “Sejak tahun 2021 sebesar Rp 6,20 miliar,  2022 Rp 11,40 miliar, 2023 Rp 82,05 miliar, dan 2024 Rp 211,22 miliar,” sebutnya.

Dikatakannya, tujuan pembangunan saluran irigasi tersebut sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah dalam memajukan sektor pertanian di Berau. “Realisasinya dalam bentuk pembangunan baru, peningkatan, pengembangan, dan pemeliharaan,” jelasnya.

“Intinya semua irigasi kita rencanakan untuk dibangun secara bertahap. Sesuai kesiapan dan kebutuhan masing-masing daerah irigasi,” sambungnya.

Sebelum pembangunan dimulai, dirinya telah membuat survei pada lokasi yang dituju dan memastikan seluruh daerah irigasi memiliki lahan persawahan. Namun, terdapat lahan persawahan yang sudah tidak aktif lagi.”Sebab, pembangunan saluran irigasi tidak hanya terkonsentrasi pada kecamatan yang sudah memiliki bendungan dan menjadi sentra padi. Namun juga menyasar daerah yang persawahannya tidak aktif dan saluran irigasinya bermasalah,” bebernya.

Pihaknya pun telah membentuk Komisi Irigasi Berau yang anggotanya diisi oleh instansi pemerintah daerah dan melibatkan pemerintah kampung untuk menjamin pembangunan irigasi tersebut berjalan optimal.”Ini juga upaya agar petani tidak alih fungsi lahan. Semua keluhan dan ide-ide seputar pertanian akan diupayakan Pemkab Berau,” pungkasnya.

Pewarta : Sahruddin
Editor : Nicha R

BERITA POPULER