TANJUNG REDEB – Kualitas pembangunan fisik acap kali menjadi sorotan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Berau.
Proyek-proyek infrastruktur yang seharusnya menjadi berkah bagi masyarakat justru menjadi beban karena kualitasnya yang jauh di bawah standar.
M Ichsan Rapi Anggota DPRD Berau menegaskan, pentingnya sinergi antara pemerintah, kontraktor dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan yang berkualitas.
Semua pihak harus berkomitmen untuk bekerja sama demi mencapai tujuan bersama.
“Kita berharap setiap proyek pembangunan menghasilkan karya yang berkualitas tinggi, tahan lama dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Singkatnya, kita ingin uang rakyat yang kita keluarkan benar-benar bernilai,” jelas politisi Gerindra ini.
Berdasarkan hasil monitoring lapangan, ditemukan adanya ketidaksesuaian antara pelaksanaan proyek dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Hal ini menunjukkan perlunya evaluasi terhadap mekanisme pengawasan proyek Padahal, aturan tentang pemasangan papan proyek sudah sangat jelas dan tercantum dalam kontrak kerja.
Namun, hingga kini banyak kontraktor yang dengan sengaja mengabaikan kewajiban ini.
Ketidakpatuhan ini tidak hanya melanggar aturan tetapi juga merugikan masyarakat karena mereka tidak dapat memantau langsung pelaksanaan proyek di lingkungan mereka.
“Hal-hal kecil misalnya plang proyek kadang masih ada yang mengabaikan, ini bisa jadi indikasi bahwa pelaksana kegiatan tidak komitmen,” lanjutnya.
Hal ini juga berlaku untuk beberapa kegiatan proyek lain seperti infrastruktur jalan yang sering pula tidak menemukan konsultan pengawas maupun kontraktornya di lapangan.
“Harapan kita semua kegiatan-kegiatan pembangunan bisa berjalan dengan baik, dan tentunya bermanfaat bagi masyarakat luas,” tandasnya. (adv/set)