spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kisah Maskandar, Penyandang Disabilitas yang Jadi Pengawas Demokrasi

BERAU – Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 menjadi bukti nyata bahwa semangat demokrasi bisa dirasakan seluruh elemen masyarakat, tanpa terkecuali. Salah satu cerita inspiratif datang dari Maskandar, seorang penyandang disabilitas yang kini resmi bertugas sebagai Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) di TPS 3 Kampung Semurut, Pisang-Pisangan, Kecamatan Tabalar, Kabupaten Berau.

Rekrutmen PTPS yang dilaksanakan Bawaslu Kabupaten Berau melalui Panwascam Kecamatan Tabalar membuktikan komitmen lembaga penyelenggara pemilu ini untuk memberikan kesempatan yang setara.

Setelah melalui tahapan pendaftaran dan melengkapi berkas administrasi secara mandiri, Maskandar dilantik sebagai PTPS. Ia bahkan telah menyelesaikan bimbingan teknis (Bimtek) dan pelatihan penggunaan Alat Kerja Pengawasan (AKP) dengan tekun.

Meski lahir dengan keterbatasan fisik, Maskandar menunjukkan dedikasi tinggi. Tidak ada rasa ragu atau menyerah dalam menjalankan tugasnya. Seluruh proses pendaftaran hingga pelatihan dilakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain. Keberanian dan tekadnya ini menjadi teladan bagi banyak pihak.

“Saya ingin berkontribusi untuk mengawal pesta demokrasi, karena demokrasi adalah hak semua orang, termasuk kami yang memiliki keterbatasan,” ujar Maskandar.

Rabu, 27 November 2024, besok akan menjadi momen penting bagi bangsa Indonesia dengan pelaksanaan Pilkada Serentak. Ajang demokrasi lima tahunan ini akan memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota di berbagai daerah. Proses demokrasi ini diharapkan dapat berjalan dengan aman, damai, dan lancar tanpa hambatan yang dapat memecah persatuan bangsa.

Berbeda pilihan dalam pesta demokrasi adalah hal yang wajar. Sebagaimana dalam perlombaan, kalah dan menang merupakan bagian dari dinamika. Namun, masyarakat diimbau untuk tidak menjadikan perbedaan pilihan sebagai alasan menimbulkan konflik atau permusuhan antar sesama anak bangsa. Semangat persatuan harus tetap dijaga demi mewujudkan demokrasi yang sehat dan konstruktif.

Pilkada Serentak 2024 diharapkan berjalan dengan prinsip Luber Jurdil (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil). Dengan demikian, para pemimpin yang terpilih benar-benar merupakan pilihan rakyat, memiliki legitimasi kuat, dan mampu mengemban amanah untuk meningkatkan kesejahteraan serta mendorong pembangunan di wilayah masing-masing.

Mari kita jadikan Pilkada Serentak 2024 sebagai ajang memperkuat demokrasi dan memupuk persatuan. Dengan menjaga prosesnya tetap kondusif dan aman, kita berharap pesta demokrasi ini dapat menghasilkan pemimpin yang membawa kemajuan bagi bangsa dan negara. (RBU)

Editor: Agus S

BERITA POPULER