TANJUNG REDEB – Dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diakui Wakil Ketua Komisi II DPRD Berau, Wendy Lie Jaya memberi efek domino di lingkungan masyarakat bawah hingga menengah atas.
Banyak petani terpaksa menggunakan BBM non-subsidi agar aktivitas pertanian metrka tetap berjalan. “Itu sudah sangat memberatkan mereka. Ini yang perlu diperhatikan,” ungkapnya, Senin (7/11/2022).
“Itu saja ‘kan sudah sangat cukup memberatkan, ini yang ingin perlu kita lihat dan perhatikan. Artinya apa saja dampak penyesuaian harga BBM bersubsidi ini bagi sektor pertanian dan perkebunan,” katanya.
Politisi Partai NasDem ini juga meminta Pemkab Berau untuk lebih memperhatikan petani. Maksudnya, apa saja dampak yang dirasakan oleh petani semenjak kenaikan harga BBM diberlakukan.
“Dampak dari kenaikan BBM bersubsidi pada sektor pertanian dan perkebunan harus kita ketahui,” tuturnya.
Menurutnya, agar pengeluaran petani dapat ditekan, dirinya berharap petani mengambil langkah dengan cara produksi agar tepat guna dan tepat sasaran.
“Mungkin ke depannya, kami dari DPRD akan membuat program edukasi ke petani melalui pokir,” katanya.
Kendati demikian, Wendy memastikan, segala modal transportasi dari proses panen hingga pengolahan petani diharapkan bisa menggunakan transportasi secukupnya sehingga beban pengeluaran BBM lebih hemat.
“Serta mendorong agar pemerintah daerah membuat proker (program kerja) yang bertujuan memperhatikan segala fasilitas di lingkup perkebunan, agar jangan hanya panennya saja yang bagus,” tandasnya. (Dez/Adv)