TANJUNG SELOR – Pelaku pencurian air PDAM dengan melakukan pemasangan secara ilegal masih ditemukan di Kabupaten Bulungan.
Bahkan, sepanjang tahun 2024 PDAM Danum Benuanta telah menindak sedikitnya tiga pelanggan yang ditemukan dan terbukti melakukan praktek pencurian air PDAM.
Direktur PDAM Danum Benuanta, Eldiansyah menyatakan, untuk memberikan efek jera, PDAM Bulungan ke depan akan membawa pelaku pencurian air ke ranah pidana.
“Ke depan akan kita adukan ke kasus pidana,” tegasnya kala ditemui baru-baru ini.
Bahkan, lanjut dia bukan hanya sebatas denda 10 kali tagihan tertinggi, akan tetapi efek jera hingga berurusan ke meja hijau bakal ditempuh, jika pelanggan tersebut lalai atau adanya unsur kesengajaan.
“Kita berharap langkah itu bisa memberikan efek jera terhadap para pelaku pencurian air PDAM ini,” tukasnya.
Dirinya meminta dan berharap masyarakat proaktif melaporkan, jika ada kebocoran pipa akibat aktivitas penggalian yang dilakukan masyarakat atau hal lain yang mengakibatkan kebocoran.
“Termasuk ketika mencurigai adanya praktik pencurian air di lingkunganya,” pesannya.
Ketika masyarakat menemui illegal connection atau sambungan illegal bisa melaporkan ke PDAM Bulungan melalui call center resmi (0552)21139 atau via Whatsapp di 0851-7951-6933.
Kemudian katanya, PDAM Bulungan berencana meminta pendampingan dari pihak kepolisian saat menindak pelaku pencurian air. Jika ditemui kasus pencurian air, ke depan tidak lagi berurusan dengan PDAM namun dengan kepolisian.
Menanggapi upaya tersebut, Wakil Ketua II DPRD Bulungan Tasa Gung mendukung upaya yang diambil oleh PDAM.
Karena, menurut Tasa sapaan akrabnya biar bagaimanapun yang namanya pelaku pencurian mesti ditindak dan diberikan sanksi supaya dapat efek jera.
“Kalau kami mendukung langkah perusahaan plat merah tersebut dalam menindak pelanggan yang nakal. Namun, perlu dipastikan apakah murni pencurian atau atau efek kebocoran pipa air yang sudah usang,” singkatnya mengakhiri.(*)
Penulis: Martinus
Editor: Yusva Alam
