TANJUNG REDEB – Harga beras di Kabupaten Berau cukup memengaruhi masyarakat miskin. Hal itu juga menjadi sorotan Anggota Komisi II DPRD Berau, Nurung. Ia meminta pemerintah daerah mengendalikan harga beras agar tidak memberatkan masyarakat.
Diakuinya, kenaikan harga beras tersebut terjadi tidak hanya di Berau saja. Tapi juga di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Hal itu disebabkan karena gagal panen yang melanda para petani.
“Harga beras ini memang naik semua. Bahkan saya lihat dari beras yang dari Sulawesi dan Surabaya juga naik karena gagal panen,” ungkapnya.
Dikatakannya, kegagalan panen itulah yang membuat harga beras menjadi naik sehingga stoknya menurun, sementara banyak orang yang membutuhkan. Namun dirinya belum bisa memastikan penyebab kegagalan panen tersebut.
Seperti halnya di Kampung Buyung-buyung Kecamatan Tabalar, salah satu penghasil beras terbesar di Bumi Batiwakkal. Juga terjadi kegagalan panen tahun ini. Makanya, dirinya meminta kepada Distanak Berau untuk menyelidiki penyebab kegagalan panen tersebut.
“Kalau pupuk ini saya tahu petani memang kesulitan sejak lama,” katanya.
Nurung berharap pemerintah daerah dapat mengendalikan harga beras di Berau agar tidak terjadi inflasi. Apalagi Berau merupakan kebutuhan pokok masyarakat Berau.
“Itu yang perlu menjadi perhatian pemerintah daerah bagaimana agar harga beras bisa ditekan kembali,” tandasnya. (adv/set)