spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kisah Inspiratif Nining, Jatuh Bangun Jalani Bisnis Olahan Pangan Khas Tarakan

TARAKAN – Merintis usaha dari nol bukanlah hal yang mudah. Ada banyak proses yang harus dijalani. Mulai dari menentukan ide, mengelola keuangan, memproduksi hingga mempromosikannya agar dikenal masyarakat. Namun dalam menjalani proses tersebut tidak akan mulus seperti harapan, karena selalu ada tantangan.

Itulah yang dialami Nining Sundawati, perempuan berusia 55 tahun yang jatuh bangun membangun usaha produk olahan asli Tarakan selama 19 tahun. Berkat kegigihannya, kini ia telah sukses menghasilkan omzet Rp 30-50 juta per bulan.

Kata Nining, berbagai produk hasil olahannya dibuat dengan bahan asli Tarakan seperti balado ikan asin jambal, steak udang dan cumi, amplang, crispy ikan tipis Ba Lamok dan ikan seruyuk. Selain itu, kue keminting dari tepung kanji, keripik ikan kering, dan lain sebagainya.

Nining memulai usahanya sejak tahun 2005, dengan modal terbatas ia memberanikan diri memulai usaha kecilnya dari rumah.

“Dulu kan ikan tipis tidak laku taunya cuman jual mentah. Jadi saya buat peyek kebetulan dikasih ikan, ada tepung sisa saya celupin kok rasanya enak. Akhirnya saya bagikan ke tetangga, saya sumbangkan ke orang sunatan dan kawinan. Di situ tamu-tamu bertanya sama pemilik rumah, ini beli dimana,” kata Nining ditemui saat berjualan di acara Karya Kreatif Benuata (KKB) di Lanud Anang Busra, Sabtu (10/8/2024).

Wanita kelahiran 16 Juni 1969 itu mengaku, pada awalnya produk hasil olahannya dibuat hanya untuk pesanan dalam suatu acara, namun seiring dengan semakin meningkatnya pesanan, ia memberanikan menjual produknya secara komersil. Dulunya Nining meraup omzet hanya sekitar Rp 5 juta, belum termasuk modalnya.

Produknya semakin dikenal saat ia mencoba peruntungan untuk mengikuti lomba mengolah produk. Hebatnya, ia berhasil keluar sebagai juara tiga nasional dalam ajang Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UPPK).

Setelah keluar sebagai juara, ia kemudian mendapat pelatihan untuk mengembangkan produk hasil olahannya. Kini dengan cita rasa yang enak, kemasan yang menarik, Nining dalam sebulan bisa memproduksi 5000 bungkus olahan dan meraup omzet puluhan per bulan.

“Kalau permintaan banyak akhirnya melebihi produksi. Kalau produksi normal per hari 100 bungkus,” kata dia.

Kini dengan usahanya, ia telah berhasil memperkerjakan empat karyawan tetap, namun jika permintaan meningkat Nining menyediakan 12 orang yang siap membantu.

Produk milik Nining pun sudah dipasarkan di ritel-ritel di sejumlah wilayah di Kaltara. Tak hanya itu, ia juga menjualnya secara online. Bahkan produksinya sudah di pasarkan ke negara Malaysia.

Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam

BERITA POPULER