TARAKAN – Tahun 2023, kawasan wisata pantai Ratu Intan yang terletak di Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, telah menghasilkan omzet sebesar Rp 800 juta. Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Tarakan, Syahrun.
“Itu dari tiket saja. Belum termasuk sewa bangunan food court dan parkirannya,” kata Syahrun, di Tarakan Minggu, (28/7/2024).
Syahrun lanjut menjelaskan, kawasan pantai Ratu Intan merupakan salah satu destinasi wisata andalan di Tarakan, selain taman Berkampung dan Berlabuh.
Pengujung wisata Ratu Intan, kata dia, tidak hanya datang dari masyarakat Tarakan, melainkan daerah di sekitar Kaltara.
“Ada dari Bulungan, KTT, dan Malinau juga ada,”ungkapnya.
Kendati menjadi destinasi andalan di Tarakan, dia tak menampik wisata ini hanya ramai pada weekend, yakni Sabtu dan Minggu. Sementara di hari Senin dan Jumat, pengujungnya cenderung sepi, hanya sekitar 50 an per orang.
Ke depan, untuk menarik para wisatawan, Dispbudporapar berencana menampilkan sejumlah pertunjukkan di wisata pantai Ratu Intan.
Di tahun 2025, lanjut Syahrun, pihaknya tengah berupaya merampungkan pembangunan Ratu Intan tahap kedua. Dimana tahap kedua tersebut berfokus menyelesaikan pembangunan resort. Dia menargetkan pada tahun depan, resort tersebut sudah bisa beroperasi.
Sebagai informasi, kawasan wisata Ratu Intan Pantai Amal secara resmi dibuka untuk umum mulai Jumat, 17 Februari 2023. Adapun tarif masuk pengunjung yaitu sebesar 10 ribu rupiah per orang untuk menikmati berbagai fasilitas yang tersedia di dalamnya.
Saat ini, terdapat puluhan tenant kuliner, kendaraan listrik, banana boat, dan berbagai spot menarik di samping hamparan suasana alam pantai amal. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika