TARAKAN – Belakangan ini, Kota Tarakan sering dilanda cuaca buruk yakni hujan deras disertai angin kencang dan petir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan pun mengimbau masyarakat waspada terhadap dampak dari cuaca buruk tersebut, salah satunya pohon tumbang.
Kepala BPBD Tarakan, Yonsep mengungkap, dalam kurun waktu seminggu, ada 6 titik kasus pohon tumbang di Kota Tarakan.
“Tadi malam kejadian lagi di Mamburungan pohon tumbang cukup besar. Menutup akses jalan masyarakat dan menimpa fasilitas umum, kabel telpon dan listrik. Termasuk jadi penyebab mati listrik,” ujarnya di Tarakan, Senin (22/7/2024).
Dia mengatakan, masyarakat perlu berhati-hati karena pohon tumbang dapat merusak rumah, fasilitas umum, dan membahayakan keselamatan.
Menurutnya, partisipasi masyarakat dalam membantu menangani pohon tumbang saat ini sudah lumayan baik. Kendati demikian, ia tetap mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah khususnya di malam hari.
“Imbauan kita kepada masyarakat, untuk fasilitas umum seperti jalan-jalan terutama di malam hari karena angin kencang ini biasa terjadi di malam hari. Kekhawatiran kita masyarakat melakukan aktivitas, berhati-hati saat ada angin kencang, berhenti dahulu jangan paksakan melanjutkan perjalanan,” ungkapnya.
Disinggung mengenai antisipasi yang harus dilakukan, menurutnya hal tersebut merupakan kewenangan dari pihak Dinas Lingkungan Hidup. Pihaknya hanya melakukan tugas saat terjadi kejadian. Namun, jika diperlukan BPBD juga akan ikut membantu.
“Itu sudah kita imbau kepada lurah, titik-titik ini perlu perhatian. Memang kalau pohon yang perlu dipangkas berada di kewenangan DLH dengan kapasitas yang ada. Karena memang mengganggu, kalau dipotong mereka (DLH) harus koordinasi dengan Lantas, Dishub, PLN, Telkom. Kita tetap koordinasi dengan DLH. Kalau untuk menyelesaikan sebelum terjadi tumbangnya. Kita juga bisa membantu saat mengerjakan itu,” jelasnya.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam