TARAKAN – Sejumlah pedagang di Pasar Tenguyun mengeluh kepada Wakil Menteri (Wamen) Perdagangan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia (RI) Jerry Sambuaga terkait kapal pembawa bahan kebutuhan pokok yang sering terlambat datang.
Hal itu disampaikan pedagang pedagang di sela Wamen Kemendag melakukan monitoring bahan pokok penting (bapokting) di Pasar Tenguyun, Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), Sabtu (14/7/2024) kemarin.
Keluhan ini bukan tanpa sebab, mengingat jika kapal terlambat datang, berimbas lambatnya bahan sembako masuk sehingga memicu kenaikan harga.
Menanggapi hal itu, Jerry Sambuaga menyebut mengatakan persoalan ini perlu menjadi atensi sebab berkaitan dengan distribusi. Dia meminta peran pemerintah daerah untuk memastikan kapal tidak terlambat datang.
Dikhawatirkan jika ini tidak diatasi akan berimbas pada harga yang tinggi, bahkan kelangkaan bahan sembako.
“Karena begini harga yang dilihat oleh masyarakat itu dilihat berdasarkan pedagang. Artinya pedagang dapat barangnya dari mana. Pedagang kadang-kadang suka kesulitan mendapat barang karena lambatnya logistik. Jangan sampai ini terjadi,” harapnya.
Terpisah, Pj Wali Kota Tarakan, Bustan mengatakan selama ini pihaknya telah melakukan sejumlah upaya menjaga harga dan ketersediaan bahan pokok.
Dari sisi distribusi, Pemerintah Kota Tarakan telah meminta Pelindo dan KSOP untuk memprioritaskan bongkaran muat bahan pokok dan bangunan.
“Ini harus diutamakan untuk dibongkar. Jadi kita selalu menjaga ketersediaan, rantai dan harga bahan pokok,” katanya.
Selain itu, Pemkot Tarakan juga rutin berkoordinasi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam menjaga ketersediaan barang. Beberapa strategi yang dijalankan berlandaskan 4K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika