spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Distribusi Gas 3 Kg Dinilai Tidak Tepat Sasaran, Begini Tanggapan Disperindagkop

TARAKAN – Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Disperindagkop) Kota Tarakan angkat suara terkait polemik distribusi gas 3 kg yang dinilai tidak tepat sasaran. Polemik ini muncul setelah mahasiswa melakukan unjuk rasa di DPRD Tarakan, menyoroti distribusi gas 3 kg.

Plh Disperindagkop Tarakan, Untung Prayitno mengatakan, pihaknya telah melakukan pendataan terhadap warga yang berhak mendapat gas 3 kg. Namun di saat bersamaan, Pertamina juga mengeluarkan aplikasi yang diperuntukkan untuk mendaftar sebagai penerima gas 3 kg. Alhasil, kebijakan ini membuatnya bingung, pendataan mana yang harus dijadikan rujukan.

Lebih jauh dijelaskannya, gas 3 kg diperuntukkan untuk warga miskin dan UKM dengan penghasilan Rp 700 ribu ke bawah. Sayangnya, di lapangan masih ditemukan distribusi gas 3 kg tidak tepat sasaran.

“Kemarin kami sudah mendata setiap RT berapa yang sudah terpasang jaringan gas. Kalau warganya sudah terpasang jaringan gas langsung didelete dan laporkan ke kami. Tetapi ada program tiba-tiba Pertamina yang menggunakan aplikasi itu. Jadi bertolak belakang dengan kami, melalui aplikasi itu semua bisa membeli. Percuma dong kami mendata jargas dan orang miskin,” kata Untung di Tarakan, Kamis (11/7/2024).

Disperindagkop, lanjut Untung, tidak ingin pendataan dilakukan dua pihak sehingga dapat menyebabkan kekeliuran data.

Menyikapi itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pertamina membahas persoalan pendataan tersebut. Koordinasi ini dilakukan dalam waktu dekat, melibatkan seluruh pihak terkait. Untung pun berharap persoalan carut marutnya distribusi gas 3 kg dapat segera terselesaikan.

“Akhirnya berbenturan, makanya dari pada ini nanti repot urusannya berbenturan dengan Pertamina meskipun Pertamina mengikut perintah pusat, kalau memang seperti itu sudah lah Pertamina aja yang jalan biar satu pintu. Kalau saya maju terus berbenturan nanti. Maunya ada yg mengalah, mau pakai data yang mana ini. Makanya sekarang kami ini mau kroscek ke Pertamina mau pakai yang mana, aplikasi atau data dari kami,” paparnya.

Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam

BERITA POPULER