TANJUNG REDEB – Pembangunan embung air di kawasan Pulau Maratua disambut baik Ketua Komisi III DPRD Berau Sa’ga. Menurutnya, pembangunan tersebut tentu menjadi solusi untuk mengatasi persoalan air baku yang minim.
Dia menegaskan, pembangunan tersebut sejatinya memang perlu dikaji agar jika proyek tersebut telah selesai dibangun, dapat difungsikan secara maksimal oleh masyarakat. Seperti halnya pembangunan intake pengolahan air bersih di Kampung Bohesilian yang mandek karena kurangnya sumber air baku.
“Kalau hanya berharap dengan air hujan, ini juga salah satu permasalahan, sebab jika memasuki musim kemarau, tentu embung tersebut tidak bisa berfungsi untuk menyalurkan air ke masyarakat,” katanya.
Melihat kondisi yang demikian rumit itu, Sa’ga berharap pemerintah daerah bisa mengambil langkah yakni bekerja sama dengan penginapan atau resort yang sudah berkembang di Maratua untuk membatasi pengambilan air baku.
Sehingga sumber air baku yang ada di kampung bisa dimanfaatkan kembali agar persoalan krisis air bersih di Pulau Maratua terutama di kampung Bohe Bukut dan Bohesilian dapat teratasi.
“Kami minta agar sebelum pembangunan bisa dipresentasikan ke kami di DPRD, kajian-kajian kita mau tahu juga jangan sampai nasibnya sama seperti intake pengolahan air minum yang ada di Bohesilian,” tandasnya. (adv/set)