spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Intensitas Hujan Tinggi, Sejumlah Kawasan Dilanda Banjir, Begini Kata Madri Pani

TANJUNG REDEB – Belakangan ini intensitas hujan di Berau tinggi. Beberapa kawasan pun terpantau dilanda banjir, seperti di wilayah perkotaan Tanjung Redeb dan Kecamatan Talisayan serta Tabalar.

Menyoroti persoalan itu, Ketua DPRD Berau, Madri Pani mempertanyakan alat penyedot lumpur yang dianggap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau menjadi solusi mengatasi banjir.

“Menurut saya, jika melihat kondisi sekarang dengan adanya alat penyedot lumpur tersebut, masih kurang efisien untuk mengatasi banjir,” ungkapnya, Sabtu (16/3/2024).

Dirinya menilai, titik masalah banjir di perkotaan adalah tidak terkoneksinya sistem drainase. Sehingga, ketika intensitas hujan tinggi debit air di drainase akan meluap.

“Masyarakat banyak mengkritik, percuma drainase dibangun karena tetap banjir. Masterplan terkait perencanaan drainase itu pun belum tuntas,” bebernya.

Ditegaskannya, Pemkab Berau harus memprioritaskan pembangunan dan perbaikan drainase daripada membeli alat penyedot lumpur.

“Tak hanya sekadar membangun drainase, tetapi perlu ada koneksi dalam perencanaannya. Kalau sudah dilakukan perbaikan, tiba-tiba terjadi hujan dengan intesitas deras dan kembali banjir, berarti ada kesalahan dalam perencanaannya,” tegasnya.

Politikus Nasional Demokrat (NasDem) ini juga menekankan kesadaran masyarakat terkait menjaga kebersihan lingkungan. Pasalnya, jika hanya mengharapkan alat yang disiapkan pemerintah, tentu hasilnya tidak maksimal.

“Alat itu bukan di atas segala-galanya, tapi tentang kesadaran masyarakat tentang kebersihan dan itu yang lebih penting,” imbuhnya.

Kendati demikian, Madri Pani berharap agar Pemkab Berau segera mengambil langkah atau mencari solusi sesuai dengan masterplan yang ada.

“Kalau alat hanya satu bagaimana mau mem-back up keseluruhan drainase yang tersumbat,” pungkasnya. (adv/set)

BERITA POPULER