spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Seperempat Pakistan Jadi ‘Lautan’, Lebih dari 1.000 Orang Meninggal

Sebanyak 1.061 orang di Pakistan meninggal dunia imbas banjir bandang yang melanda negara itu sejak Juni. Angka tersebut diprediksi dapat bertambah, mengingat ratusan desa di utara Pakistan terputus aksesnya setelah banjir merusak jalan dan jembatan di sana, dikutip dari AFP.

Badan Manajemen Bencana Nasional Pakistan bahkan mengungkapkan banjir tahun ini memengaruhi 33 juta orang. Ini menjadikan sebanyak satu dari tujuh warga Pakistan terdampak banjir.

Menteri Perubahan Iklim Pakistan Sherry Rehman menuturkan banjir bandang di negara itu bisa saja menyebabkan seperempat wilayah Pakistan tenggelam.

“(Saat hujan reda) kita mungkin bakal menyaksikan seperempat atau sepertiga Pakistan tergenang air,” ujar Rehman kepada media Turki TRT World, dikutip dari Al-Jazeera.

Menurut Sherry Rehman, banjir yang kini melanda Pakistan disebabkan karena krisis iklim.
“Kita berada di titik nol garis depan dari fenomena cuaca ekstrem, yakni gelombang panas yang tak berhenti, kebakaran hutan, banjir bandang, berbagai pecahnya es di danau gletser, banjir, dan angin muson per dekade yang kini mendatangkan malapetaka ke seluruh negeri,” ujarnya.

Sementara Kementerian Luar Negeri Indonesia mengungkapkan kondisi warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Pakistan usai banjir parah melanda negara itu. “Hingga saat ini tidak terdapat WNI yang menjadi korban bencana banjir tersebut,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha, Senin (29/8).

Judha juga menuturkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI (KBRI) Islamabad, Konsul Jenderal RI (KJRI) Karachi, pun pihak berwenang Pakistan.

Sementara itu, sejumlah warga menyuarakan ketakutan mereka atas kemungkinan jebolnya tanggul era kolonial Inggris yang dibuat 90 tahun lalu. “Air mengalir deras di sungai membuat kami takut. Gelombang besar bakal segera datang,” kata Irshad Ali, petani dari Kota Sukkur, Pakistan, dikutip dari AFP.

“Itu digunakan selama 90 tahun, meski hanya dijamin selama 50 tahun. Jadi kita [menggunakan dam itu] 40 tahun lebih dari batasnya,” ujar Menteri Sumber Daya Air Pakistan Syed Khursheed Shah.

Terpisah, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) mendoakan korban banjir di Pakistan, Minggu (28/8). Ia berharap seluruh korban dapat diampuni Allah.
Berdasarkan laporan Badan Pers Saudi (SPA), MbS mengirimkan doa tersebut melalui pesan di Telegram.

“Kesedihan dan simpati kepada Presiden (Pakistan Arif Alvi) dan keluarga korban jiwa, berharap korban banjir mendapatkan pengampunan dari Allah, dan yang terluka bisa sembuh dengan cepat. Selain itu, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi turut mengungkapkan dukungan kerajaan terhadap Pakistan dalam menangani bencana banjir tersebut,” demikian isi pesan MbS, seperti dikutip Al-Arabiya. (tim/bac)

BERITA POPULER