BERAU – Hingga pertengahan tahun 2025, gedung amphiteater yang terletak di samping Taman Sanggam dan Perpustakaan Daerah (Perpusda) Berau masih belum menunjukkan tanda-tanda akan difungsikan.
Padahal, pembangunan fisik bangunan tersebut telah rampung sejak tahun 2024 lalu. Kondisi ini pun memunculkan pertanyaan dari masyarakat terkait pemanfaatannya.
Bupati Berau, Sri Juniarsih, angkat bicara mengenai hal ini. Ia menegaskan pentingnya gedung amphiteater tersebut segera difungsikan untuk kepentingan masyarakat, khususnya dalam mendukung kegiatan edukasi dan peningkatan literasi anak-anak.
“Saya mengamati perkembangan Perpusda ini. Dan di belakangnya ada bangunan amphiteater. Tolong itu segera dimanfaatkan. Kalau itu milik DLHK, kalau bisa segera diserahkan kepada dinas yang terkait,” tegasnya.
Menurutnya, bangunan tersebut bisa menjadi fasilitas pendukung bagi Dinas Perpustakaan untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan edukatif. Seperti pemutaran film dokumenter, pertunjukan seni, hingga berbagai kegiatan yang dapat menarik minat baca anak-anak dan masyarakat umum.
“Minta tolong nanti Dinas Perpustakaan untuk dapat mengkomunikasikan dengan dinas yang terkait, yaitu DLHK. Supaya itu dapat difungsikan dengan sebaik-baiknya. Apalagi itu adalah RTH yang sudah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang baik, untuk dapat dipakai oleh masyarakat,” ujarnya.
Selain untuk kegiatan literasi, Bupati juga menyebutkan bahwa gedung amphiteater tersebut bisa digunakan oleh berbagai pihak, termasuk PKK, sebagai sarana edukasi anak-anak saat kegiatan posyandu.
Amphiteater tersebut merupakan bagian dari program pengembangan kreativitas seni dan budaya di Berau yang dibangun pada masa kepemimpinan Sri Juniarsih-Gamalis. Bangunan berdesain unik ini dilengkapi berbagai fasilitas pendukung dan dirancang sebagai ruang publik yang multifungsi.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Berau, Yudha Budi Santosa, mengungkapkan bahwa ke depannya gedung amphiteater akan diintegrasikan dengan Perpusda dan Taman Sanggam. Penggunaannya direncanakan sebagai lokasi kegiatan seperti lomba, festival literasi, diskusi publik, dan berbagai agenda budaya lainnya. (ril/dez)
Reporter: Aril Syahrulsyah
Editor: Dezwan
