BERAU – Banjir yang melanda sejumlah kampung di Kabupaten Berau memunculkan kekhawatiran terhadap pelaksanaan sejumlah event budaya yang dijadwalkan berlangsung dalam waktu dekat.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Ilyas Natsir, menyampaikan keprihatinannya dan meminta agar panitia pelaksana di kampung-kampung mempertimbangkan kondisi cuaca dan potensi banjir sebelum menggelar kegiatan.
Ia mengimbau pemerintah kampung agar berkoordinasi lebih dulu dengan Disbudpar dalam menyusun jadwal pelaksanaan event. Hal ini penting untuk menghindari risiko yang bisa timbul akibat cuaca ekstrem.
“Kami harapkan ada koordinasi dengan kami, kemudian mengatur jadwal yang pas. Jangan sampai ketika orang ramai datang, justru malah terjadi banjir,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa perubahan jadwal diperbolehkan, selama keselamatan dan kelancaran pelaksanaan acara bisa terjaga. “Boleh itu. Boleh merubah jadwalnya yang tidak pas, kalau misalnya banjir bagaimana kita pulang?” ucapnya.
Dalam waktu dekat, tepatnya pada bulan Juni, dua event budaya besar dijadwalkan berlangsung di Berau. Yaitu Bekudung Betiung yang akan digelar di Kampung Tumbit Dayak dan Meja Panjang di Kampung Merasa, Kecamatan Sambaliung.
Dikatakannya, kedua event ini telah masuk dalam kalender wisata tahunan Kabupaten Berau. Namun, ia menyebut kemungkinan pembatalan tetap terbuka jika kondisi tidak memungkinkan.
“Bisa saja mereka membatalkan, meskipun sudah masuk kalender wisata,” pungkasnya. (srn/dez)
Reporter: Sahruddin
Editor: Dezwan
